Total Pageviews

Translate

Wednesday, January 4, 2017

Once Upon A BlackBerry Ago

"Oh, you are still using a BlackBerry," said some people that I met and, be it a question or exclamation, funny that a slight hint of sarcasm was sometimes detected.

That illustration above shows the remark that I got from time to time for pulling out my phone. To be frank, I'm okay with that as I just laugh about it. I don't expect people to understand, anyway. However, since I'm trying out this blogging thing on the run, ie. using the app while I'm in the train to office, let me go down memory lane and come up with some write-up about it.

BlackBerry KEYone.

Now, as much as I'd like to paint a romantic picture about my love for BlackBerry, it was never a love at first sight, unfortunately. My own conversion happened long when candy bar handphone was clearly losing the edge. Prior to that, I'd always been using Sony Ericsson since... well, since it was Ericsson. Never switched to other brands and definitely not a fan of Nokia.

I think it's safe to say that the rise of BlackBerry nearly wiped out all handphones that came before it. I first saw a BlackBerry in office and I was like, "what's with the phone that has buttons from A to Z on its keyboard?" Then it became too big to be ignored. BBM was immensely popular, especially in Indonesia. As some of my housemates started using it, I was intrigued and got myself one, BlackBerry Bold 9700.

BlackBerry Bold 9700

That's when I fell in love with it. Every click on BlackBerry keyboard, it just felt right. It did everything the previous phone couldn't do, from checking emails, chatting to browsing. I never looked back since then. To me, this was the one and with it, I embraced the smartphone era.

As time went by, I progressed with Bold 9900, Torch 9860, Z10, Z30, Passport, Classic and, as I started blogging, Priv. Then I continued with DTEK60 and now, as I'm re-editing this article, KEYone. I had gone through so many BlackBerry handheld devices that I could tell you some were beautifully crafted while the others weren't that good: Bold 9700 was the one who won my heart. Bold 9900 was a solidly built device hampered by its lagging OS, Torch 9860 was clearly a full touch screen experiment rather than a matured product, Z10 was elegant but suffered from a poor battery performance, Z30 was brilliant, Passport was a strange looking badass, Classic could have used a better spec and Priv was, to quote Candy Crush Saga, sweet! DTEK60 was very slippery and KEYone, well, it's great to type on physical keyboard again, but it'd be perfect if it came with the signature BlackBerry Bold keyboard. 

BlackBerry Bold 9900

I went through OS 5, 6, 7, 10 and Android. It was quite a journey, indeed. I was there during the peak and still stick with BlackBerry during the hard times. This, eventually, may leave some of us to ponder why or, in a more cynical way, why bother?

The reason is rather simple. I mean, here is a phone that does its jobs well. It may be less fanciful than others, but it delivers what I need. Also worth mentioning is the keyboard, be it onscreen but especially the physical one, that is clearly superior as compared with many. For a writer like me, to be able to have my fingers dancing smoothly on the right buttons even when I'm looking away as I'm on the go is all I can ask for.

BlackBerry Torch 9860

In short, it's about being the right fit. I'm not averse to other technologies. In fact, I'd tried the likes of Lumia, iPhone and even fellow Android phones such as Samsung, Xiaomi and Moto G but alas, the chemistry just didn't feel right. If you used BlackBerry before, you must have seen the blinking red light that led many to become Crackberry addicts. May be it's due to that? I don't know, really, but I do know that BlackBerry has been with me through thick and thin and it doesn't disappoint. The way I look at it, as long as there are BlackBerry devices around, I see no reason to stop using it. It's not the end until it ends...

BlackBerry Z10
(Source for all rendered pictures: crackberry.com)

Suatu Ketika Bersama BlackBerry

"Oh, anda masih memakai BlackBerry," gumam sebagian orang yang saya temui dan, entah itu pernyataan atau pertanyaan, kadang terkesan ada nada menyindir.

Ilustrasi di atas menunjukkan reaksi sekitar saya ketika saya mengeluarkan telepon genggam dari saku celana. Saya tidak masalah dengan reaksi tersebut dan biasanya hanya tersenyum saja. Tidak apa-apa bila orang lain tidak paham. Akan tetapi, karena saya menulis blog melalui aplikasi di telepon genggam selagi saya menempuh perjalanan dengan MRT, izinkan saya menuliskan sesuatu tentang BlackBerry.

BlackBerry Z30

Meski saya ingin menulis pengalaman paling istimewa tentang BlackBerry, kenyataannya BlackBerry bukanlah cinta pada pandangan pertama. Saya baru mulai menggunakannya setelah telepon genggam biasa sudah jelas nasibnya: mereka akan tersisihkan. Sebelumnya saya selalu menggunakan Sony Ericsson sejak zaman Ericsson belum bergabung dengan Sony. Saya tidak pernah berpangling ke merek lain dan juga bukan penggemar Nokia.

Saya rasa cukup faktual untuk dikatakan bahwa munculnya BlackBerry nyaris membuat merek lainnya punah. Ketika saya melihat BlackBerry untuk pertama kalinya di kantor, saya berpikir bahwa ini adalah sebuah telepon yang aneh karena banyak tombolnya, mulai dari A sampai Z. Kendati begitu, BlackBerry menjadi terlalu populer untuk diabaikan. Aplikasi BBM digunakan secara luas, terutama di Indonesia. Ketika beberapa teman rumah saya mulai menggunakannya, saya tertarik dan membeli BlackBerry pertama saya, Bold 9700.

BlackBerry Passport

Dan semenjak itu saya menyukainya. Setiap klik di atas tombol BlackBerry terasa pas sebagaimana mestinya. Selain itu BlackBerry juga bisa melakukan berbagai hal yang tidak bisa dilakukan oleh telepon genggam generasi sebelumnya, mulai dari mengecek email, chatting dan dan menjelajah internet. Bagi saya, ini adalah telepon yang tepat di era smartphone.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya berpindah ke perangkat generasi berikutnya, mulai dari Bold 9900, Torch 9860, Z10, Z30, Passport, Classic dan, ketika saya mulai menulis blog, saya menggunakan PRIV. Kemudian saya lanjut dengan DTEK60 dan sekarang, ketika saya mengedit artikel ini, KEYone. Saya telah menggunakan begitu banyak BlackBerry sehingga bisa berbicara sesuai pengalaman tentang berbagai model BlackBerry yang dirancang dengan bagus dan produk-produk yang terkesan gagal: Bold 9700 adalah BlackBerry pertama yang membuat saya jatuh hati. Bold 9900 adalah perangkat keras yang bagus namun terkendala oleh sistem yang sering bermasalah dan berhenti karena kehabisan memori. Torch 9860 lebih mirip hasil percobaan untuk teknologi layar sentuh daripada produk jadi. Z10 sangat elegan, namun lemah baterainya. Z30 sangat luar biasa dan demikian juga Passport, meski aneh bentuknya. Classic memberikan kenangan, tapi gagal di spesifikasinya. PRIV terasa mantap untuk pengguna BlackBerry yang beralih ke Android untuk pertama kalinya. DTEK60 sangat licin belakangnya sehingga mudah tergelincir. KEYone tahan baterainya dan terasa sangat mirip BlackBerry karena keberadaan keyboard-nya, namun alangkah baiknya kalau rancangan dan bahan keyboard tersebut seluwes Bold 9900 yang legendaris. 

BlackBerry Classic.

Saya menggunakan BlackBerry dari OS versi 5, 6, 7, 10 sampai Android. Bagaikan sebuah perjalanan, saya ada di sana ketika BlackBerry mencapai puncak dan masih percaya dan setia memakai BlackBerry ketika perusahaannya terpuruk. Ini tentunya menimbulkan pertanyaan kenapa, atau dalam gaya yang sinis, kenapa masih peduli?

Alasannya cukup sederhana. Mungkin benar bahwa BlackBerry kalah pamor kalau dibandingkan dengan telepon lain, tapi BlackBerry efektif untuk kegiatan sehari-hari. Selain itu keyboard-nya juga layak untuk disebut. Baik layar sentuh maupun yang berwujud fisik, keyboard BlackBerry sangat enak dipakai. Bagi seorang penulis, bisa mengetik dengan lancar adalah kebahagiaan tersendiri. 

BlackBerry PRIV 

Secara singkat, boleh dikatakan BlackBerry memang cocok buat saya. Perlu dijelaskan bahwa saya tidak anti teknologi lain. Justru sebaliknya, saya sudah coba Microsoft Lumia, iPhone dan sesama telepon Android, misalnya Samsung, Xiaomi dan Moto G, namun terasa ada yang kurang.

Jika anda pernah menggunakan BlackBerry sebelumnya, anda pasti pernah melihat lampu merah berkelip yang membuat banyak orang menjadi pecandu Crackberry. Mungkin karena itu maka BlackBerry susah tergantikan? Saya tidak tahu pasti, tapi saya telah menggunakan BlackBerry bertahun-tahun dan produknya tidak mengecewakan. Selama BlackBerry masih merilis produk baru, saya tidak akan berhenti menggunakannya...

BlackBerry DTEK60
(Semua gambar ilustrasi di atas diambil dari crackberry.com)





1 comment: