Let's go for something light today: laughter. While I don't think I ever used the acronym lol intentionally, I have been laughing out loud frequently. I dare say that all my life, I have been a cheerful person. However, I didn't always know how quirky my sense of humour could be sometimes.
For some strange reasons, I could always sense something funny, even when the situation was at its worst. I appreciate jokes, but it turned out that some weren't meant to be funny. They could just be something desperate that sounded hilarious and I'd be laughing at a wrong time.
It was my friend
Bernard that pointed out this to me. We worked together in the previous company and we were in a serious meeting back then with our boss, a colleague from Compliance Department and our Managing Director (MD). Apparently we had a timeline to meet and our boss was cornered into forming an IT committee for this project. He seemed oblivious to this initiative and needed to say something to save his ass, so he named the committee members on the spot. The MD was surprised and he curiously asked, since when the committee was formed. That's when my boss said, "now."
Upon hearing that, the MD was taken aback as I burst into laughter. I couldn't help it. The whole thing was like a comedy scene adapted from
Stephen Chow movies. How on earth could respectable people from management level such as my boss bluff his way through like that? What a joker. That was probably the first time I ever saw the ugly side of management.
When the meeting was over, Bernard took me aside and explained to me that funny though it was, I shouldn't laugh like that in a formal meeting. He was right, of course. I could have gotten into trouble for what I perceived as innocent laughter. I mean, all this while, I never wasted a good joke, but it never occurred to me that other people might not appreciate being laughed at, especially those who didn't mean to be funny at all.
Since then, I tried and managed to have a decent self-restraint. I still let out a chuckle or two in the meeting, but hey, that's the best I can do, haha. The moral of the story is, happiness does come from inside (don't let others tell you otherwise) and it's good to laugh out loud, but perhaps not to the extent of offending others...
|
Laughing out loud! When we were in the previous company! |
Tawa
Mari kita berbicara tentang topik yang ringan hari: tawa. Walau saya hampir tidak pernah menggunakan singkatan lol, saya sering tertawa terbahak-bahak. Saya bahkan berani mengatakan bahwa saya tergolong orang yang ceria. Kendati begitu, ada suatu ketika dimana saya tidak menyadari bahwa selera humor saya itu agak aneh.
Saya tidak pernah memahami hal ini sepenuhnya, namun entah kenapa saya selalu bisa melihat sisi lucu dari banyak hal, bahkan di situasi yang buruk sekalipun. Saya senantiasa tertawa, meski sesuatu yang jenaka itu sebenarnya merupakan sesuatu yang spontan dan orang yang mengucapkannya tidaklah bermaksud untuk melucu. Alhasil saya pun tertawa di saat yang tidak tepat.
Adalah teman saya
Bernard yang memberitahukan saya tentang hal ini. Di waktu itu kita sedang rapat bersama pimpinan IT, Managing Director (MD) dan juga seorang kolega dari departemen
Compliance. MD mengatakan bahwa kita harus menyelesaikan sebuah proyek dalam tenggang waktu yang sudah ditentukan dan pimpinan saya diminta untuk membentuk komite IT khusus untuk proyek ini. Bos saya menjadi gelagapan karena dia sepertinya tidak tahu-menahu akan proyek ini, namun dia harus mengatakan sesuatu untuk menyelamatkan gengsinya, jadi dia pun asal sebut dan mengumumkan nama para anggota komite pada saat itu juga. MD tampak terkejut dan lantas bertanya, kapan sebenarnya komite ini dibentuk. Dan bos saya pun menjawab, "barusan!"
Saat mendengar jawab tersebut, MD saya tersentak kaget dan saya sendiri langsung tertawa geli. Pokoknya benar-benar tidak tahan. Apa yang baru saja saya saksikan persis seperti adegan dalam film
Stephen Chow. Bagaimana mungkin orang dalam posisi manajemen seperti bos saya mengarang bualan di depan MD? Benar-benar kocak. Ini adalah mungkin pertama kalinya saya melihat sisi gelap dari manajemen.
Seusai rapat, Bernard memanggil dan menjelaskan pada saya bahwa selucu apa pun adegan tadi, seharusnya saya tidak tertawa di dalam rapat. Perkataannya sungguh benar, sebab saya bisa mendapat masalah karena tertawa tergelak-gelak seperti ini. Ya, memang saya tertawa karena tergelitik oleh sesuatu yang jenaka, tapi tidak terpikirkan oleh saya bahwa orang lain mungkin tidak senang ditertawakan, apalagi kalau mereka memang tidak bermaksud untuk melucu.
Semenjak itu, saya berusaha sebisa mungkin untuk mengendalikan diri. Ada kalanya saya masih tertawa kecil atau menahan senyum, tapi itu yang terbaik yang bisa saya lakukan, haha. Moral dari cerita adalah, benar bahwa kegembiraan itu datangnya dari dalam hati dan lega rasanya bisa tertawa lantang, tapi mungkin jangan sampai menyinggung orang lain, hehe...