Total Pageviews

Translate

Sunday, April 2, 2017

Keadilan Dalam Keluarga

Kita sering mendengar kata keadilan, tapi seberapa jauhkah kita memahami artinya? Tentu saja setiap orang mempunyai definisinya sendiri, namun mari kita lihat makna keadilan secara umum. Kita telaah juga bagaimana kita sebagai manusia berhak untuk merasakan keadilan dan sekaligus mempunyai tugas untuk membawa keadilan dalam hidup kita. Secara umum, keadilan adalah tidak memihak atau tidak berat sebelah. Keadilan adalah suatu sikap yang imbang terhadap satu sama lain. Akan tetapi, bila kita cerna lebih dalam, keadilan berarti berpihak pada yang benar dan berpegang pada kebenaran. Berdasarkan pemahaman tersebut, kita sesungguhnya dituntut untuk berani memperjuangkan situasi dan kondisi yang adil. kita tidak boleh berpangku tangan dan hanya menjadi penikmat keadilan. Justru sebaliknya, kita diundang untuk mampu menghayati pilihan sikap adil ini dalam segala aspek kehidupan kita.

Apakah kita bisa memberikan sesuatu yang kita tidak punya? Misalnya, jika saya tidak punya segelas air dan orang meminta segelas air kepada saya, tentu saja saya tidak bisa memberikan segelas air tersebut, bukan. Sepertinya hal juga dengan keadilan, jikalau kita belum merasakan keadilan, kita tidak bisa juga memberikan keadilan. Jadi, pertama-tama kita harus merasakan keadilan di dalam kehidupan kita.

Untuk merasakan keadilan dalam hidup kita, ehm... hal ini susah-susah gampang. Rasa keadilan itu adalah bersifat pribadi, artinya orang luar mungkin bisa memiliki penilaian yang berbeda, tetapi bisa jadi orang yang bersangkutan merasa bahwa dia sudah menikmati keadilan. Contoh: dari pengalaman saya berbagi cerita dengan seseorang, katakanlah namanya Xander, banyak teman yang menilai bahwa Xander tidak memperoleh keadilan dari istrinya. Banyak alasan yang diungkapkan teman-teman untuk menunjukkan ketidakadilan yang terjadi padanya. Namun, saat saya berbagi cerita, Xander merasakan keadilan dalam kelurganya, baik dari anak maupun dari istrinya.

Contoh di atas membuktikan bahwa keadilan adalah bersifat pribadi. Ini adalah kabar baik bagi kita semua. Dengan demikian keadilan tidak ditentukan oleh orang lain sehingga semua orang bisa mencapainya. Kunci untuk merasakan keadilan dalam hidup kita adalah kemampuan untuk bersyukur terhadap apa yang kita miliki dan mengejar apa yang kita mau dengan cara-cara yang baik. Bersyukur juga berarti kita berhenti membanding-banding diri kita dengan orang lain.

Setelah kita merasakan keadilan, saatnya kita membagikan keadilan kepada yang lain. Lalu pertanyaannya adalah, kepada siapakah kita harus membagikan keadilan itu? Tentu saja keadilan itu dibagikan kepada semua orang, kepada keluarga, komunitas, teman-teman, tetangga, dan masyarakat umum. Lalu bagaimana cara kita membagikan keadilan itu? Akan lebih mudah bagi kita untuk membagikannya bila kita tahu jabatan-jabatan dalam hidup kita, misalnya: di dalam keluarga, jabatan saya adalah sebagai seorang ayah, seorang suami dan sekaligus seorang anak. Di komunitas, jabatan saya adalah sebagai seorang teman dan di masyarakat secara umum, jabatan saya adalah sebagai manusia. Nah, setelah kita tahu jabatan kita, kita akan mempunyai arah untuk mewujudkan keadilan.

Sekarang kita akan berbicara tentang mewujudkan keadilan dalam diri kita. Setelah kita mengetahui jabatan kita, kita akan mencoba membahasnya satu persatu. Banyak cara untuk mengetahui tugas dan kewajiban dalam keluarga, namun di sini saya mencoba memberikan pilihan akan kewajiban dan tugas dalam keluarga. supaya mudah diingat, saya membuat singkatan dari jabatan kita untuk mendeskripsikan kewajiban tersebut. 

Jabatan Dalam Keluarga

MENJADI SEORANG SUAMI (HUSBAND)

HELPFUL = menjadi seseorang penolong untuk istrinya dan selalu siap sedia untuk mendengarkan dengan hati keluh kesah seorang istri. Terkadang sebagai suami, sebelum istri selesai menceritakan sesuatu, kita sebagai suami sudah mencoba memberikan solusi dan akhirnya seringkali kita salah dalam memahami istri. Terkadang istri hanya perlu kita mendengarkan masalah mereka.

UNPREDICTABLE = seorang suami yang baik akan membuat istrinya penasaran dalam rangka memberikan kejutan yang menyenangkan. Seorang istri akan tetap menyayangi suami jika ia selalu penasaran dengan suaminya. Terkadang seorang istri akan bosan terhadap suaminya walaupun suaminya baik karena apa yang mau dilakukan suami sudah tertebak oleh istri.

SACRIFICE = berani berkorban untuk istri.

BOYFRIEND = tetap menjadi pacar yang memperhatikan walaupun sudah jadi suami. Saat jadi pacar, banyak sekali pria yang sangat perhatian kepada kekasihnya namun setelah menikah, perhatiannya berubah dratis. Contoh sederhana yang sering kita dengar, saat masih pacaran, ketika pacar kita hampir jatuh karena tersandung, perhatian kita luar biasa dan kita bertanya ini-itu untuk memastikan kondisi dirinya, namun setelah jadi istri untuk beberapa lama dan sang istri tersandung, suami justru bertanya, "eh, jalan pakai mata," atau, "dimana matamu," dan lain-lain.

ADMIRABLE = menjadi seseorang yang dikagumi oleh istri bukan yang ditakuti.

NAVIGATE = mengarahkan dalam berumah tangga. Diskusi harus terjadi di dalam keluarga namun yang mengambil keputusan adalah suami. Sudah menjadi kodratnya bahwa perempuan itu dipimpin oleh seorang laki-laki.

DELIGHTFUL = selalu memberikan keceriaan dan kebahagiaan.

MENJADI SEORANG AYAH (FATHER)  

FUNNY  = menjadi seorang ayah yang lucu bagi anak-anaknya, jangan sampai anak-anak takut sama papanya sendiri.

ADORABLE  = bisa menjadi ayah yang menarik yang selalu dirindukan oleh anak-anak.

THOUGHTFUL = bisa memberikan solusi, saran, pemikiran dan lain lain untuk anak-anaknya.

HELPFUL  = mampu untuk membantu saat dibutuhkan.

ENCOURAGING = penuh dengan motivasi dan senantiasa memberikan dorongan untuk anak-anak.

RELIABLE = dapat diandalkan.

MENJADI SEORANG IBU (MOTHER)

MATERNAL = bersifat keibuan, membuat anak-anak merasa nyaman saat di sampingnya.

ORGANIZED = bisa mengurus atau mengatur anak-anaknya.

TEACHER = menjadi seorang guru sehingga dasar pendidikan ada di keluarga dan tidak melemparkan tanggung jawab pendidikan ke sekolah atau tempat lain.

HOME = menciptakan rumah. Seperti kata pepatah, man builds house, woman builds home.

ENERGETIC = penuh dengan energi. Walau pekerjaan seorang ibu itu melelahkan, hendaknya selalu memiliki energi untuk anak-anaknya.

RESEARCH = selalu meneliti untuk perkembangan anak.

MENJADI ISTRI (WIFE)

WISE = bijak saat suami di posisi yang tidak baik, misalnya saat kena PHK atau saat ada masalah. Kebijaksanaan seorang istri akan membuat suaminya sukses.

INSPIRING = memberikan inspirasi kepada suami.

FAITHFUL = setia.

EROTIC = tetap menarik seperti saat masih pacaran. Kecenderungan yang sering terjadi adalah, setelah menjadi istri dan punya anak, seorang istri tidak lagi terlalu peduli dengan penampilannya karena kesibukannya sehingga terkadang suami susah membedakan mana antara PRT dan istrinya (bercanda!!! Dari baunya saja tahu, kok, yang mana istri)

MENJADI SEORANG ANAK (CHILDREN)

COMMUNICATIVE = walaupun jabatan kita di keluarga inti sebagai suami, istri, papa atau mama, tetap jabatan sebagai anak melekat, sehingga kita juga berkewajiban untuk memberikan keadilan kepada orang tua kita. Jika kita sudah tidak lagi tinggal bersama orang tua, terkadang kita lupa akan keadilan terhadap orang tua. Apabila kita tidak melakukan komunikasi baik lewat telpon ataupun pulang ke rumah untuk menyapa orang tua, kita sudah berlaku tidak adil terhadap mereka yang sudah membesarkan kita.

HONEST = seorang anak juga harus berlaku jujur kepada orang tuanya, seperti halnya kita juga mau anak kita untuk jujur kepada kita. Pendekatan terhadap anak itu penting supaya anak merasa nyaman untuk mengatakan segala sesuatu dengan jujur.

INNOVATIVE = seorang anak harus selalu berinovasi baik dalam karya maupun cara dalam memberikan perhatian kepada orang tua.

LEARNING = selalu belajar berlaku adil untuk semua orang. Sebagai seorang anak, kita harus berani belajar sesuatu yang baru sehingga saat dewasa tidak akan diam di zona nyaman.

DREAMS = orang yang tidak punya mimpi adalah orang yang mati sebelum waktunya. Anak harus mempunyai mimpi yang tinggi sehingga memacu diri untuk mencapainya.

REPRESENTATIVE = anak adalah wakil dari keluarga sehingga seorang anak harus sadar jika kelakuannya itu akan membawa nama keluarga. Meskipun setiap pribadi bertanggung jawab atas dirinya, namun dalam kenyataan hidup, kelakuan anak akan menjadi penilaian terhadap keluarganya.

EMPOWERMENT = selalu mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik lagi.

NATURAL = bersikap alami dan tidak perlu bersifat alay atas nama mengikuti jaman. Dari banyak hal yang harus dicoba oleh anak, ada hal-hal yang sama sekali tidak perlu dicoba. Contoh: walaupun kita tidak pernah tahu rasanya tahi, kita tidak perlu coba untuk mengetahuinya.


Terkadang ada anak yang seakan-akan menjadi orang yang sangat adil terhadap orang lain di luar keluarganya, peduli dan tidak perhitungan sama teman-teman dan juga terhadap orang yang tidak dikenalnya, namun tidak berlaku adil di dalam keluarga, sangat perhitungan dengan orang tuanya sendiri. Contoh: ketika mamanya minta uang, dia bertanya apakah saudaranya yang lain juga memberikan, padahal sebagai anak dan setelah menikah, dia sendiri tidak pernah memberikan apa-apa untuk mamanya walaupun dia bisa dikatakan berlebih dari segi harta. Lebih buruk lagi, bahkan ada anak yang menyalahkan orang tuanya yang tidak bisa memberikan harta warisan. Anak seperti ini lupa diri karena membandingkan orang tuanya dengan orang tua yang lain yang bisa memberikan harta warisan, namun tidak pernah membandingkan orang tuanya dengan orang tua yang membuang anaknya. Ini adalah contoh anak yang memakai topeng supaya dianggap baik.

Tidak dipungkiri bahwa ini juga ada penyebabnya, bisa jadi lupa akan tugas dan kewajiban ataupun karena merasa diperlakukan tidak adil di dalam keluarga sehingga susah untuk memberikan keadilan juga di dalam keluarga. Seperti yang saya tulis di atas, keadilan itu personal sehingga kita selalu bisa merasakan keadilan dalam keluarga. Bersyukurlah terhadap apa yang terjadi sampai saat ini sehingga keadaan kita sudah lebih baik. Semuanya yang terjadi dalam keluarga pasti ada sisi baiknya,

Kita tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga halnya dengan keluarga. Kita mengeluh satu sama lain, tentang kekecewaan dan sebagainya, tapi pengampunan dan ikhlas akan membuat keluarga lebih baik. Tanpa pengampunan, keluarga akan menjadi sakit. Pengampunan itu penting karena bukan hanya untuk memaafkan keluarga kita, namun juga untuk ketenangan hidup diri kita. Bisa dibayangkan jika kita menyimpan kekecewaan terhadap istri dan setiap hari setelah kerja kita harus pulang dan ketemu istri, bukankah itu adalah neraka dalam dunia? maka dari itu, berikanlah pengampunan dalam keluarga untuk kebaikan semua. Pengampunan juga bisa memutuskan rantai kebencian.

Penulis sebagai seorang ayah, suami dan anak...



No comments:

Post a Comment