Here's one thing that I like about the cloud: it follows you wherever you go. I always made time to jot down funny little things on Google Keep for future reference and mind you, there are a lot of intriguing things in our group chat!
Today's story is about a little bit of this and that. You've heard about Robinson Travel that started in 2016, but my history of traveling with friends turned out to be much older than that. Quite some time ago, I thought of whom in our group chat that I had travel with and I listed them down on Google Keep. Much to my surprise, it went as far back as 1997 and the list was long:
A glimpse of those trips I had with my friends. |
Eday - Jakarta, Bekasi, Temajoh, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Susan - Bekasi, Karawang, Alam Sutra, Gading Serpong, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Alvin - Bekasi, Karawang, Semarang, Johor Bahru
Andiyanto - Batam, Pontianak
Ardian - Kuching, Batam, Singapore, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
BL - Semarang, Yogyakarta, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Cicilia - Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
CP - Kuala Lumpur
Dr. Hengky - Semarang, Yogyakarta, Solo
Eddy Susanto - Bekasi, Karawang
Endrico - Kuching, Jakarta, Batam, Bintan, Bekasi, Karawang, Bandung, Surabaya, Malang, Batu, Bali, Kuala Lumpur, Bangkok, Ho Chi Minh City, Phnom Penh, Siem Reap, Hong Kong
Gunawan - Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
HRR - Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Hartono - Jakarta
Hendra - Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya
Jimmy - Temajoh, Madura, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Batu
Junaidi - Bandung
AW - Kuching
Mul The - Cibodas, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Susanti - Bekasi, Karawang
Parno - Jakarta, Bekasi, Kuching, Bandung, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Surianto - Batam, Jakarta, Johor Bahru, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Taty - Kuching, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Tedy - Batam, Singapore
Tuty - Bekasi, Karawang, Alam Sutra, Gading Serpong
You might wonder why Singapore appeared on the list, too. Let's just say that I don't always live there. Before I got my first job in mid 2006, Singapore was more of a destination I visited with my friends. And yes, I traveled with Endrico the most, though we haven't done it together for the past four years. But then there was Japan in my heart.
In Tokyo, 2015. Photo by Dad. |
I always love Japan. That's where I watched Paul. That aside, Japan is so charming that I promise myself I'll visit the five main islands one day. Had done two so far, Honshu and Kyushu. Left with Hokkaido, Shikoku and Okinawa.
And we were being nostalgic recently. I have this habit of pulling out photos from the cloud just for the fun of it when we talked about something thing in the group and for once, I was the victim of my own doing. Seeing those photos of us in Japan again, I couldn't help thinking how random the group could be.
In Niigata. Photo by Surianto. |
You see, when people travel together, the group normally consists of close friends or family. But not those who joined this particular Japan trip. Back in our high school days, many of us didn't really mingle with each other. Some, like Taty and Gunawan, met for the first time during the trip. But yet we came together, mostly because of Parno. He was the selling point! Our Captain Japan!
And to have 13 people coming from different places and having a blast in a country as far as Japan, that made it even memorable. The way I looked at it, that Japan trip had the most random people, had the biggest group till date and was the farthest we had ever been so far. But then came the melancholy feeling: it seems unlikely to top this achievement. To put it dramatically, it took 43 years of our lifetime for this to happen, so this is probably it for us. There'll be no bigger, farther and more random trip than this.
Visiting Gala Yuzawa. Photo by BL. |
A friend commented that I shouldn't say this, but I guess I was being realistic. While I was never a fan of this phrase, the Japan trip happened because all the stars aligned. The enthusiasm we had, the planning we made, the challenges we overcame, and the natural selection that happened weren't something that could be repeated.
It was once in a lifetime kind of thing and I had accepted that. I'm glad it happened and I am happy I was there. Another friend said there is still another time, but I beg to differ. Yes, Japan will always be there, but there won't be another trip like this. This was a story of 13 random people coming together in the biggest group of high school friends ever! And we went to the farthest land from where we all came from. The trip left behind the fun and memorable experience that only 13 of us know and cherish for the rest of our life. If you ask me, this is certainly a deal I'd like to be part of...
Having a quick meal at Yoshinoya, Haneda. Photo by Taty. |
Jepang Di Hati Saya
Berikut ini adalah satu yang saya sukai dari teknologi cloud: data kita selalu terhubung dengan kita, di mana pun kita berada. Saya suka ini karena saya selalu menyempatkan diri untuk mencatat hal-hal lucu di Google Keep untuk referensi masa depan. Dan di grup SMA, saya senantiasa menemukan banyak hal yang menggelitik.
Hari ini saya ingin bercerita tentang beberapa hal yang saling berkaitan. Anda sudah pernah mendengar tentang Robinson Travel yang dimulai sejak tahun 2016, tapi siapa sangka saya sudah berlibur bersama teman-teman dari sejak dulu? Beberapa waktu silam, saya iseng membuat catatan di Google Keep tentang siapa saja di grup yang sudah pernah liburan bersama saya. Saya merasa tercengang sewaktu menyadari bahwa semua ini sudah dimulai sejak 1997 dan panjang daftarnya:
Eday - Jakarta, Bekasi, Temajoh, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Susan - Bekasi, Karawang, Alam Sutra, Gading Serpong, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Alvin - Bekasi, Karawang, Semarang, Johor Bahru
Andiyanto - Batam, Pontianak
Ardian - Kuching, Batam, Singapore, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
BL - Semarang, Yogyakarta, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Cicilia - Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
CP - Kuala Lumpur
Dr. Hengky - Semarang, Yogyakarta, Solo
Eddy Susanto - Bekasi, Karawang
Endrico - Kuching, Jakarta, Batam, Bintan, Bekasi, Karawang, Bandung, Surabaya, Malang, Batu, Bali, Kuala Lumpur, Bangkok, Ho Chi Minh City, Phnom Penh, Siem Reap, Hong Kong
Gunawan - Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
HRR - Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Hartono - Jakarta
Hendra - Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya
Jimmy - Temajoh, Madura, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Batu
Junaidi - Bandung
AW - Kuching
Mul The - Cibodas, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Susanti - Bekasi, Karawang
Parno - Jakarta, Bekasi, Kuching, Bandung, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Surianto - Batam, Jakarta, Johor Bahru, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Taty - Kuching, Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone
Tedy - Batam, Singapore
Tuty - Bekasi, Karawang, Alam Sutra, Gading Serpong
Anda mungkin heran kenapa Singapura muncul di daftar juga. Ini karena saya tidak menetap di sini sepanjang hidup saya. Sebelum saya mendapatkan pekerjaan pertama di tahun 2006, Singapura lebih merupakan tempat tujuan wisata bagi saya. Dan ya, saya bertualang ke banyak tempat bersama Endrico, meski kita tak pernah lagi bepergian bersama dalam empat tahun terakhir ini. Dan kemudian ada Jepang di hati saya.
Saya selalu menyukai Jepang. Di negara inilah saya menonton konser Paul. Di samping itu, Jepang memang sangat mengesankan, sampai-sampai saya berikrar untuk mengunjungi lima pulau utama di Jepang. Sejauh ini saya sudah ke Honshu dan Kyushu. Masih ada tiga lagi, Hokkaido, Shikoku dan Okinawa.
Baru-baru ini kita sempat bernostalgia dan saya memiliki kebiasaan iseng untuk mengeluarkan foto tentang apa yang sedang kita bahas. Foto-foto ini lantas mengingatkan saya kembali, betapa acaknya anggota-anggota liburan ke Jepang.
Bila sekelompok orang berlibur bersama, biasanya orang-orang ini memiliki hubungan yang akrab. Tapi tidak demikian halnya dengan liburan ke Jepang kali ini. Sewaktu SMA, banyak dari kita yang beda lingkup pergaulannya. Beberapa teman seperti Taty dan Gunawan bahkan baru bertemu untuk pertama kalinya. Namun semua turut serta terutama karena kehadiran Parno. Dia adalah nilai jualnya. Kapten Jepang!
Dan fakta bahwa 13 orang ini datang dari tempat yang berbeda untuk berlibur ke negara sejauh Jepang membuat liburan kali ini semakin mengesankan. Liburan ini memiliki peserta paling acak, paling banyak anggotanya dan paling jauh pula tujuannya. Akan tetapi pencapaian tersebut juga menimbulkan perasaan melankolis: rasanya susah untuk melampaui liburan ke Jepang ini. Secara dramatis bisa dideskripsikan sebagai berikut: butuh 43 tahun dalam hidup kita untuk mewujudkan semua ini, jadi mungkin ini adalah yang pertama dan satu-satunya bagi kita semua. Tidak akan ada lagi liburan yang lebih banyak jumlah anggotanya, lebih jauh lagi destinasinya dan lebih acak lagi pesertanya.
Seorang teman mengingatkan, seharusnya saya tidak berkata seperti ini. Namun saya rasa apa yang saya ungkapkan ini tidaklah pesimis, tapi realistis. Saya bukan penggemar frase berikut ini, namun saya cenderung setuju bahwa liburan ke Jepang ini terjadi karena semua bintang sejajar posisinya. Antusiasme kita, rencana yang kita buat, tantangan yang kita lewati dan seleksi alam yang terjadi, semua ini bukanlah formula yang bisa diulang.
Liburan ini adalah sesuatu yang terjadi dalam seumur hidup dan saya sudah menerima kenyataan ini. Saya senang liburan ini terwujud dan saya bersyukur menjadi bagian dari liburan tersebut. Seorang teman lain berkata, masih ada lain kali, tapi saya rasa tidak begitu. Ya, Jepang akan selalu bisa dikunjungi, tapi tidak akan ada lagi liburan seperti ini. Ini adalah cerita tentang 13 orang yang meluangkan waktu untuk berkumpul dan akhirnya menjadi grup teman-teman SMA terbesar yang pernah bersama-sama mengunjungi tempat paling jauh dari kampung halaman. Hanya 13 orang ini yang memiliki semua pengalaman lucu dan mengesankan selama di Jepang dan akan mengingatnya selalu sampai akhir hayat kita. Jika anda tanya saya, tentu saja saya selalu ingin menjadi bagian dari acara seperti ini...