Total Pageviews

Translate

Saturday, August 5, 2017

Pameran Yayoi Kusama: Life Is The Heart Of A Rainbow

Jika anda kebetulan sedang berada di Singapura atau berencana untuk datang ke Singapura di bulan Agustus ini, jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung ke National Gallery dan menikmati karya seniman terkenal Jepang, Yayoi Kusama, dengan pameran yang bertajuk Life is the Heart of a Rainbow.

Sebagai orang awam di bidang seni, pertama kali saya mendengar nama Yayoi Kusama adalah saat saya mengunjungi National Gallery untuk acara Children Biennale bulan Mei lalu. Salah satu program untuk anak-anak adalah menempel sticker bulat warna warni di ruang serba putih yang disebut the Obliteration Room. Secara tidak langsung, anak-anak diajak untuk ikut terlibat menciptakan karya seni dan mentransformasi ruang serba putih tersebut menjadi ruang warna warni. Berikut foto the Obliteration Room yang saya ambil pada tanggal 22 Mei dan 30 Juli 2017. Menarik sekali untuk melihat bahwa bersama-sama kita dapat membuat perbedaan. Bayangkan berapa banyaknya anak-anak yang menempel stiker dan betapa gembiranya mereka mendapatkan kesempatan menempel stiker di mana saja. 


Demam Yayoi Kusama mulai terasa bahkan sebelum pamerannya dimulai. Berita di media cetak dan media sosial yang gencar bahkan sampai ke negara tetangga dan juga foto-foto selfie dengan hasil karya seninya membanjiri Instagram. Coba ketik hashtag #SGlovesKusama dan kita akan melihat ribuan foto public figures maupun orang-orang biasa yang ber-selfie ria dengan karya seni Kusama. Motif khas polka dot-nya pun menghiasi beberapa bagian kota termasuk langit-langit shelter menuju National Gallery. Antrian panjang para pengunjung lokal maupun manca negara yang hendak melihat pamerannya menguatkan fakta betapa populernya seniman senior ini. Untuk menghindari antrian panjang pada saat membeli tiket, belilah tiket secara online beberapa hari sebelumnya. Harga tiket untuk pengunjung lokal (Singaporean/PR) adalah SGD15 sedangkan untuk turis asing SGD25. 



Pameran Yayoi Kusama, Life is the Heart of a Rainbow, menampilkan 120 hasil karya seni dalam berbagai media yang menggambarkan perjalanan karya seninya sepanjang 7 dekade. Bagian pertama karya seninya yang ditampilkan dalam Gallery A, menampilkan motif yang menjadi ciri khasnya, polka dot, jaring-jaring, pumpkins dan infinity room. Berhubung banyaknya pengunjung, jumlah orang yang masuk ke dalam ruang polka dot dibatasi sehingga pengunjung tidak terlalu berdesakan di dalam ruangan. 

Pumpkin atau labu merupakan salah satu motif kesukaan Kusama. Polka dot hitam dengan dasar kuning tampil berulang dalam karya seninya baik dalam bentuk lukisan, patung maupun instalasi. Infinity Room dengan judul the Spirits of The Pumpkins Descended into the Heavens (2017) dalam foto berikut ini menggambarkan pumpkin-pumpkin yang tersebar luas sejauh mata memandang. 




Dalam perjalanan menuju Gallery B, pengunjung melewati lorong dengan banyak cermin cembung di dinding. Karyanya ini dinamakan Invisible Life. Spot ini pun cukup menarik untuk difoto. 


Dan yang tidak boleh terlewatkan adalah menyaksikan karya Kusama, Gleaming Lights of The Souls (2008). Sesudah melewati antrian panjang, pengunjung masuk dalam sebuah bilik dan melihat gemerlap lampu warna warni yang menggambarkan putaran hidup dan mati alam semesta yang tak berkesudahan. Saking banyaknya pengunjung yang mau melihat instalasi seni ini, setiap orang dibatasi hanya bisa berada di dalam bilik kurang dari 1 menit. Untung saya masih sempat mengambil 1 foto sebelum keluar dari bilik tersebut. 


Di Gallery B, kita juga dapat menyaksikan pameran foto-foto Yayoi dan karya seninya selama dia tinggal di New York. Beberapa di antaranya bernuansa politik, seperti aksi damainya menentang Perang Vietnam. Rupanya jauh hari sebelum berkolaborasi dengan Louis Vitton, Yayoi Kusama sudah mengadakan fashion show dengan gaya uniknya. 

Sebelum beranjak ke Gallery C, kita dapat menyaksikan video dimana Yayoi Kusama menyanyikan lagu yang dia tulis mengenai pengalamannya menghadapi depresi. Mengambil judul yang sama dengan novelnya yang diterbitkan di tahun 1978, Song of a Manhattan Suicide, video ini memberikan gambaran mengenai pemikirannya dan dorongan hatinya untuk menciptakan seni.

Pada bagian terakhir pameran yaitu Gallery C, pengunjung kembali dapat menikmati polka dot warna-warni dalam ruangan putih, patung bunga tulip yang berada di dalam ruangan ini juga ditempeli polka dot.  Instalasi seni ini diberi judul With All My Love for the Tulips, I Pray Forever. Karya seni ini menciptakan sebuah dunia yang terlihat melalui layar dot-dot, mencerminkan halusinasi yang dialami Kusama pada masa mudanya.



Di ruang berikutnya pengunjung disuguhi dengan beberapa lukisan canvas besar tanpa warna dan di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah kotak dimana kita dapat mengintip ke dalam dan melihat mirror layered infinity room dengan dot-dot, motif berulang dan warna yang berubah-ubah. Instalasi seni ini khusus dibuat untuk pameran di National Gallery Singapore dan berjudul "I want to love on the Festival Night".


Di ruang sebelahnya pengunjung dapat menikmati 24 lukisan abstrak dalam ukuran kanvas besar dengan berbagai corak dan warna-warna cerah. Lukisan-lukisan ini merupakan bagian dari seri lukisan My Eternal Soul yang dimulai pada tahun 2009, dimana saat ini sudah lebih dari 500 lukisan yang selesai dan beliau masih terus berkarya.  


Sebelum kita meninggalkan pameran, kita melewati satu ruangan yang dipenuhi dengan bola-bola stainless steel. Instalasi seni ini dikenal sebagai Narcissus Garden, salah satu karya Kusama yang terkenal.


Dan usailah kunjungan kita kali ini. Tidak hanya foto-foto indah bersama karya seninya yang kita dapatkan, namun juga pembelajaran bahwa talenta, kecintaan yang besar pada seni dan dedikasi yang tinggi yang membawanya ke posisi sekarang sebagai salah satu seniman modern yang paling berpengaruh di dunia.

Note:
Pameran Yayoi Kusama masih berlangsung saat ini di National Gallery Singapore dan akan berakhir pada tanggal 3 September 2017. Anda bisa jalan kaki sekitar 5-7 menit dari City Hall MRT untuk tiba ke National Gallery Singapore. Usahakan untuk datang di hari biasa karena antrian pengunjung biasanya sangat panjang di hari Sabtu dan Minggu.  

No comments:

Post a Comment