My daughter Linda could be many things. She could be intentionally annoying at times. She could be hilariously funny, like the day she requested for drum roll before announcing her test result. Thinking she did well, she broke the news proudly, only to be told off by her mum. But once in a while, I was reminded again that she was a good daughter that loved her father in her endearing way.
This story began with what seemingly a normal Thursday. There was nothing dodgy about it, until the last half an hour of the day that changed it all. An incident, something that was fairly common when you did an IT job, happened and, in total, it would last about five hours. By the time my friend/colleague Taty passed by, she snapped a picture and made fun of me in the group. Let's just call it karma as I normally did the same to her, too.
That fateful night. Photo by Taty. |
We were done with the disaster recovery two hours later, but that wasn't the end of story. There was something else going on and due to the uncertainty, I resumed the work the moment I reached home. I vaguely remember Linda sitting next to me for a short while. She was quiet, then she went back to her room.
It was 11 PM when I was done. I passed by her room, seeing her fast asleep in her bed, before I noticed the scribbling on the iPad next to her. I picked it up to read the message and it said this: Papa, if you are reading this, you can sleep now because I already do your Duolingo streak for you.
The message touched my heart, really. I don't know how she got the idea, but she definitely knows the little things that matter most. What she did was almost silly and movie-like, but it was also a defining moment that made life worth living. One that made me stop and smile. Yes, Linda could be many things, but she also never failed to surprise her father in a loving way. That's the daughter I know and am proud of...
Pesan Dari Linda
Putri saya Linda memiliki banyak sisi yang membuat saya gemas dan sayang padanya. Terkadang dia bisa dengan sengaja membuat saya jengkel. Ada kalanya dia kocak pula, misalnya ketika dia meminta drum roll (tabuhan drum sebelum pengumuman), lalu menyampaikan hasil ujiannya. Namun sekali waktu, saya diingatkan kembali bahwa dia adalah anak yang baik, yang menyayangi ayahnya dengan caranya yang unik.
Cerita kali ini terjadi pada hari Kamis yang awalnya terlihat normal. Semuanya berjalan baik sampai setengah jam terakhir. Sebuah insiden, sesuatu yang cukup lumrah di dunia IT, terjadi dan berlangsung beberapa jam lamanya. Sewaktu teman sekaligus rekan kerja saya Taty lewat, dia iseng memotret dan mengunggah foto saya di grup SMA. Sebut saja ini karma karena saya pun sering melakukan hal yang sama, hehe.
Insiden berhasil kita tanggulangi dengan solusi sementara dalam tempo dua jam, tapi ini bukanlah akhir cerita. Masih ada perkara lain yang terjadi dan saya pun lanjut bekerja begitu saya sampai di rumah. Seingat saya, Linda sempat duduk di samping saya untuk beberapa saat. Selama itu dia hening, lalu kembali ke kamarnya.
Saya selesai bekerja jam 11 malam. Tatkala saya melewati kamarnya, Linda sudah tertidur, namun saya melihat ada semacam tulisan tangan di iPad yang menyala di sampingnya. Saya ambil iPad tersebut dan membaca pesan yang ia tinggalkan untuk saya: Bila Papa membaca pesan ini, Papa bisa tidur sekarang karena saya sudah mengerjakan Duolingo harian untuk Papa.
Pesan tersebut sungguh menyentuh hati saya. Entah dari mana dia mendapatkan ide tersebut, tapi dia tahu hal-hal kecil yang besar artinya. Apa yang dia lakukan itu hampir terasa seperti cerita film, namun hal-hal semacam inilah yang membuat hidup terasa berarti. Satu kenangan yang membuat saya berhenti sejenak dan tersenyum. Ya, Linda bisa saja memiliki beraneka karakter, tapi dia juga tidak pernah gagal mengejutkan ayahnya dengan cara yang penuh cinta. Ini adalah suatu kebanggaan yang hanya bisa dirasakan oleh seorang ayah terhadap putrinya dan saya bersyukur untuk itu...