Recently, I met a couple of old friends from my hometown. We weren't that close back in the days, but are still close enough to keep in touch again, mostly thanks the group chat we had. I met them in different occasions, but here is the similarity: these people own businesses.
And after the ice breaker, the conversation soon revolved around money and assets. One told me how crowded his shop was, not to mention other things he has been doing. The other told me about how he calculated the assets of his best friend and the ballpark figure of the money his friend had made by now.
I mean, of course I'm happy for friends who made it in life, but should this be the only thing that dominated our conversation and discussed again and again? What about other hobbies such as art? Whatever happened to things we loved when we were younger? Or perhaps let's talk about rekindling the friendship and togetherness instead?
This got me thinking again about why people are different. This got me thinking about myself, too. Throughout my life, if you could pick up Anthony from the late 90s and put him side by side with today's Anthony, I think you'll get pretty much the same person: the one that loves Godzilla, Zelda, and the Beatles, treasures friendship the most and has the same mindset that money is good to have, but it isn't everything.
There area few possibilities here. Maybe people changed. Maybe I was the one that didn't change much. I don't know. It could be a bit of both, perhaps. But I believe there are more things two old friends can talk about. If you try too hard on a subject that glorifies you as a businessman, then it's as good as a desperate attempt to have audience to hear you overcompensating. To quote a good friend of mine, perhaps it's due poor mindset, culture and lack of exposure. How about something light and funny for a change? Food for thought...
PS: my wife sometimes wondered why I spent time meeting all kinds of friends. First, we're the hosts in Singapore. No guest of ours shall be neglected. On top of that, I wouldn't be here today if it wasn't for my friends. Secondly, now this is fairly personal, meeting people actually inspires me. The interaction, the things they say, often made me think and write. And I like this very much.
Consistency: from there to eternity? |
Liga Pedagang
Baru-baru ini saya bertemu dengan beberapa teman lama yang juga bersekolah di kampung halaman saya. Boleh dikatakan kita tidak berteman akrab dulu, tapi masih cukup dekat untuk saling bertemu lagi bertahun-tahun kemudian, terutama karena kita semua berada di grup SMA. Saya bertemu dengan teman-teman ini di kesempatan yang berbeda, tapi ada benang merah yang bisa ditarik: semua orang ini adalah pengusaha.
Dan setelah basa-basi lama tidak bertemu, percakapan pun lekas berkutat di sekitar uang dan aset. Satu bercerita tentang betapa ramai usahanya dan juga aneka bisnis yang kini ditekuninya. Yang lain sempat membahas tentang bagaimana dia menghitung aset teman dekatnya dan menyimpulkan total harta yang telah terkumpulkan.
Saya tentu saja senang mendengar kabar teman yang sukses secara finansial, tapi apa perlu topik ini mendominasi percakapan dan dibahas terus? Bagaimana dengan hobi lainnya, misalnya seni? Atau tentang hal-hal yang kita sukai sewaktu kita masih muda dulu? Bagaimana kalau kita bercerita tentang persahabatan dan kebersamaan?
Pertemuan seperti ini membuat saya berpikir lagi, kenapa setiap orang berbeda. Pertemuan yang sama pun membuat saya melihat kembali diri saya. Sepanjang hidup saya, jika anda bisa menarik keluar Anthony dari era 90an dan menjajarkannya di samping saya sekarang, saya rasa anda akan menemukan orang yang serupa: orang yang mencintai Godzilla, Zelda, dan the Beatles, yang menghargai persahabatan dan juga memiliki pola pikir bahwa uang itu bagus untuk dimiliki, tapi bukan segalanya.
Ada beberapa kemungkinan di sini. Mungkin orang berubah. Atau mungkin saya sendiri yang tidak berubah. Saya tidak tahu. Mungkin kombinasi keduanya. Tapi saya percaya bahwa masih ada banyak hal yang bisa dibicarakan oleh dua teman lama. Jika topik yang dibahas terus adalah kesuksesan sebagai seorang pengusaha, maka ini sama saja dengan upaya berlebihan untuk mendapatkan pendengar tentang kisah sukses anda. Mengutip seorang teman baik saya, ini terjadi karena minimnya budaya, pola pikir dan wawasan yang sudah dialami. Daripada bicara tentang sukses, bagaimana kalau sesuatu yang ringan dan lucu saja? Layak dipikirkan...
PS: istri saya kadang heran, kenapa saya mau-maunya meluangkan waktu untuk bertemu berbagai teman. Pertama-tama, saya, Endrico dan yang lainnya adalah tuan rumah di Singapura. Tamu yang mampir tidak akan kita abaikan. Ini penting, sebab saya tidak akan memiliki hari ini pula jika bukan karena teman-teman. Yang kedua, dan ini condong bersifat pribadi, karena bertemu dengan orang lain membuat saya terinspirasi. Interaksi dan ucapan yang saya dengar sering membuat saya berpikir dan menulis. Ini yang saya sukai.