Total Pageviews

Translate

Sunday, October 6, 2019

Motivation, Hard Work And Talent

Believe it or not, church can be an inspirational place to be. Last Sunday I was simply captivated by a drummer that played throughout the praise and worship. His drumming was alright, not exactly spectacular, but it somehow reminded me that drumming was something that I always wanted to do.

I remember the younger days when I drummed a bit. I was inspired by Ringo and I wanted to play so badly that I built my own drum kit from boxes. The only thing I could afford then was the drumsticks. The skill was self-taught and I think I managed to learn basic. Another thing I'd also learnt was, based on the complaints I got from my uncle, I could assure you that drumming was a loud hobby that might annoy the people around you, haha.

Playing music with Jun.

Jokes aside, it was due to the right motivation that I ended up learning the skills willingly. When it got frustrating, I was passionate and persistent enough to carry on. But motivation could only bring me as far as I could. As I continued daydreaming, I thought of hard work and real talents.

The only time I ever picked up something new recently was probably when I got myself a ukulele. The inspiration was, of course, from the Beatles. George Harrison loved ukulele so much that he would bring an extra or two, just in case someone needed it. When I saw Paul playing Something on ukulele as a tribute to George, I thought I should give it a try, too.

The self-taught session didn't start well, I must say. I had a hard time changing chords, even the simple ones such as C to G. Strumming was also not as easy as it looked. The whole ordeal was painful, literally, until I developed calluses on my fingers. It took me probably weeks to be able to play nursery rhymes that went from C, G, F to C again, but it was worth it.

Only after learning the basic chord changes from the nursery rhymes that I began to appreciate how beautifully written Something was. The choice of chords and their progression was rather unusual compared with songs by John and Paul, let's say Imagine and Yesterday. It showcased George's calibre as a guitarist.

I can play ukulele and tune it by ear now, but I can't say that I am very good at it, because I am barely able to do E and I still can't do B. The whole journey of learning Something (and ukulele in general) was a hard work. For the fact that I played and sang a bit, I might be musically inclined, but I was never talented, and that's where the difference is.

That thought led me to the time when I watched Rocketman. My favourite scenes was when Elton slowly came up with the music of Your Song. It was magical. That's what talent really was. You see, my friend Ardian and I did it the other way around when we wrote songs. He did the music and when he was done, I just had to fill it in with lyrics. That was easy. What Elton did was, he fooled around on piano, felt his way through and instinctively figured out what worked and was right for the lyrics. That was genius at work!

A long time ago, when I said how good he was in 3D design, my friend Kent August replied me there were talented people out there that made him feel demoralised for being unable to catch up, regardless how hard he tried. Now that I looked back, I think he was right. Some people are just that talented. If that's the case, why do we even bother trying then?

Here are some thoughts: for one to appear talented, there has to be many untalented people around. If everyone is just as talented, noone will stand out, then. Having said that, the talented people are few and far between. They exist to inspire us and to make a world a better place, but it is us that make the world go round. While the best result of our hard work may not make a dent in the universe, we are the ones that collectively shape the world. Eventually, everybody has each part to play. It's okay if we're less talented. What's not okay is we don't give our very best when we could...

Motivasi, Upaya Keras dan Bakat

Percaya atau tidak, terkadang gereja bisa menjadi tempat yang inspirasional. Minggu lalu saya menikmati permainan drum sepanjang lagu-lagu pujian. Permainannya tidak terlalu luar biasa, tapi mengingatkan saya kembali bahwa bermain drum adalah sesuatu yang saya sukai. 

Saya ingat masa SMU dimana saya pernah bermain drum. Saat itu saya sangat terinspirasi oleh Ringo sehingga saya pun membuat formasi drum dari kotak-kotak bekas. Satu-satunya yang sanggup saya beli adalah tongkat penabuh drum. Saya belajar sendiri dari lagu the Beatles dan bisa bermain sedikit. Saya juga belajar bahwa bermain drum itu merupakan hobi yang berisik dan mungkin tidak disukai orang, terutama paman saya, haha. 

Inti dari cerita singkat di atas adalah motivasi yang tepat membuat saya mempelajari keahlian baru ini dengan sukarela. Ketika terasa sulit, saya tidak berhenti karena saya cukup bersabar dan bersemangat untuk tetap lanjut. Akan tetapi motivasi itu cuma sebatas dorongan untuk tetap belajar. Saya lantas jadi berpikir tentang ketekunan berlatih dan bakat.

Bermain ukulele di hadapan Audrey.

Sekali-kalinya saya mempelajari sesuatu yang baru dalam beberapa tahun terakhir ini adalah ketika saya membeli ukulele. Inspirasi saya tentu saja berasal dari the Beatles. George Harrison sangat suka bermain ukulele sehingga dia selalu membawa lebih dari satu supaya bisa diberikan pada orang lain yang ingin bermain juga. Ketika saya melihat Paul memainkan lagu Something di konsernya untuk mengenang George, saya jadi berpikir untuk mencobanya juga. 

Upaya saya untuk belajar sendiri tidaklah mulus. Saya mengalami kesulitan dalam pergantian kunci, bahkan dari yang sederhana seperti dari C ke G. Memetik dan mengocok senar juga tidak segampang yang kita lihat. Butuh beberapa minggu lamanya bagi saya untuk bermain lagu anak-anak yang berpindah dari C, G, F ke C lagi, tapi upaya itu tidak sia-sia.

Setelah menguasai teknik-teknik dasar, barulah saya menyadari betapa indahnya lagu Something. Kunci-kunci yang dipilih dan juga pergantiannya agak berbeda dengan lagu-lagu yang ditulis oleh John dan Paul, misalnya Imagine dan Yesterday. Lagu yang bernada melankolis ini menunjukkan kemahiran George sebagai gitaris.

Sekarang saya bisa bermain ukulele dan menyetem senarnya berdasarkan pendengaran, tapi saya tidaklah terlalu mahir, terutama karena saya masih kesulitan dalam berpindah ke kunci E dan tidak becus dalam menggenggam kunci B. Proses pembelajaran lagu Something (dan ukulele) adalah kerja keras. Fakta bahwa saya bisa bermain sedikit alat musik dan bernyanyi mungkin menunjukkan bahwa saya memang hobi bermusik, tapi saya tidak berbakat. Di sinilah letak perbedaan antara kerja keras dan talenta. 

Saya lantas jadi teringat dengan film Rocketman. Adegan favorit saya adalah ketika Elton menciptakan lagu Your Song. Prosesnya sungguh menakjubkan. Bagi saya yang pernah menulis lagu bersama teman saya Ardian, kita mulai dulu dengan musiknya. Setelah Ardian selesai, barulah saya merangkai liriknya. Ini tidak terlalu sulit, namun apa yang Elton lakukan adalah sebaliknya. Dia memainkan piano sambil bersenandung, meraba dan mencari nada yang cocok untuk lirik yang ditulis oleh Bernie. Ini baru yang namanya jenius!

Komentar teman saya, Kent August, pun terngiang kembali di benak saya. Waktu itu saya memuji karya 3D yang dibuatnya di komputer, lalu dia menjawab bahwa masih lebih banyak lagi orang jago di luar sana, yang karyanya begitu bagus sehingga membuatnya patah semangat karena tidak mungkin baginya untuk mengejar ketertinggalannya dari mereka. Kalau saya pikirkan lagi ucapannya, saya rasa dia benar. Beberapa orang memang terlahir dengan bakat luar biasmencapaiuntuk apa sebenarnya kita berusaha jika tidak bisa mencapai level mereka? 

Saya pikir begini: seseorang terlihat berbakat karena ada begitu banyak orang yang tidak berbakat di sekelilingnya. Bayangkan jika semua orang berbakat dan sama hebatnya. Siapa yang bisa dibilang berbakat kalau begitu? Bila kita telusuri lebih jauh lagi, yang namanya orang berbakat itu tidak banyak. Mereka ini ada di dunia untuk membuat kita terinspirasi dan membuat dunia ini menjadi lebih baik, tetapi mayoritas dari kita yang kurang berbakat inilah yang mengerjakan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Ya, hasil terbaik dari kerja keras kita mungkin tidak menggetarkan dunia, tapi upaya bersama yang kita lakukan menentukan apa yang terjadi selanjutnya. Pada akhirnya, setiap manusia memiliki peran masing-masing. Tidak apa-apa jika kita kurang berbakat dalam beberapa hal. Yang menjadi masalah adalah apabila kita tidak memberikan hasil yang terbaik dari kemampuan kita...

No comments:

Post a Comment