Total Pageviews

Translate

Saturday, July 11, 2020

Book Review: Harry Potter And The Philosopher's Stone

It's been 20 years. Can you believe it? 20 long years, which means a generation that was born right after the book was released is 20 years old now. And they might not know a thing about Harry Potter. Oh, they wouldn't know what they had missed!

I remember buying my first Harry Potter book. It must be around year 2000. I bought it at a book store called Budaya in Pontianak after hearing the good buzz about it. The first book was called Harry Potter dan Batu Bertuah in Bahasa Indonesia. I was immediately hooked!

I read the English version for the first time ever recently. Since I know now how the story ends, I couldn't help wondering what J. K. Rowling was thinking when she wrote the one that started all. She wouldn't know that it would be a phenomenon, but those names, those familiar names such as Sirius Black, were there since the beginning. Did she already planned for him to be Harry's godfather then?

The 20th anniversary - Gryffindor edition.

20 years are such a long time and I had forgotten a lot of details in the book. It was fun to rediscover the magical world of Harry Potter again: Platform 9 3/4, Hogwarts, Quidditch and many more. For one who was there when the series was first released, it was like going back to something familiar that you know and love. 

Every character, from the Dursleys, Draco Malfoy to Albus Dumbledore, was so important and relevant. But now that I had a chance to look back, I believed that the most fascinating character was Severus Snape. He was so despicable! He disliked Harry, but yet he would protect him at all cost. As a character, he was misunderstood and mysterious at the same time. That's what made him interesting. Anyway, if you haven't read Harry Potter before and you feel confused about what I said, I can only tell you that there was a good reason why Dumbledore trusted him so much. 

Overall, it was a a nice beginning that brought us Harry Potter and it'd only get better as the series progressed. What's lovely about the book is the fact that it was so readable. I'd think, "probably one more chapter," but I'd never stop and continue reading! You don't get this feeling very often. Not even when reading the Lords of the Rings! So, yeah, good stuff. Six more books to go...

The actual platform in London!


Harry Potter Dan Batu Bertuah

Sudah 20 tahun berlalu. Tidak terasa, ya? 20 tahun, berarti generasi yang lahir setelah buku pertama ini terbit sekarang berumur 20 tahun. Bisa jadi mereka tidak tahu tentang Harry Potter. Oh, kalau saja mereka tahu fenomena seperti apa yang terlewatkan oleh mereka! 

Saya ingat saat saya membeli buku Harry Potter yang pertama. Saat itu kisaran tahun 2000. Setelah saya mendengar tentang hebohnya buku yang berjudul Harry Potter dan Batu Bertuah ini, saya pun membelinya di Toko Buku Budaya di Pontianak. Seusai saya baca, saya langsung menjadi penggemar!

Bulan lalu saya membaca edisi bahasa Inggris untuk pertama kalinya. Karena saya sudah tahu bagaimana akhir dari cerita ini, saya jadi terbayang, apa sebenarnya yang ada di benak J. K. Rowling saat dia menulis buku pertama Harry Potter. Waktu itu dia tidak mungkin tahu bahwa novelnya ini akan menjadi sebuah maha karya, tapi nama-nama yang dipakainya, nama seperti Sirius Black, sudah ada di awal cerita. Apakah saat itu dia sudah merencanakan bahwa Sirius akan menjadi ayah angkat Harry di buku ketiga?

20 tahun Harry Potter - edisi Gryffindor.

20 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk membuat saya lupa akan detil cerita di buku pertama. Seru rasanya saat menemukan kembali ajaibnya dunia Harry Potter, mulai dari Platform 9 3/4, Hogwarts, Quidditch dan masih banyak lagi. Bagi saya yang mengikuti kisahnya dari sejak awal diterbitkan, rasanya seperti mengenang kembali saat-saat yang indah dan tidak asing lagi.

Setiap karakter, mulai dari keluarga Dursleys, Draco Malfoy sampai Albus Dumbledore, penting dan relevan di dalam cerita. Kendati begitu, karena saya kini memiliki kesempatan untuk melihat kembali ceritanya, saya merasa bahwa yang paling membuat penasaran adalah Severus Snape. Dia begitu sinis dan menyebalkan. Dia juga tidak menyukai Harry, tapi dia selalu melindunginya secara diam-diam. Dia adalah tokoh cerita yang paling sulit dipahami dan misterius. Jika anda belum pernah membaca Harry Potter sebelumnya dan anda merasa bingung dengan pernyataan saya, maka perlu saya katakan bahwa ada alasan tersendiri kenapa Dumbledore begitu mempercayainya. 

Secara keseluruhan, buku pertama ini memperkenalkan kita kepada Harry Potter dan dunia sihir yang menakjubkan. Hal lain yang juga patut dipuji adalah cara penulisannya yang enak dibaca. Saya senantiasa berpikir bahwa saya akan berhenti setelah membaca satu bab berikutnya, tapi saya jadi terus membaca tanpa henti! Keasyikan membaca seperti ini tidak ditemukan di setiap buku. Bahkan Lords of the Rings yang legendaris pun tidak seseru ini. Pokoknya mantap. Masih ada enam buku lagi. Saya akan terus membaca!

No comments:

Post a Comment