Total Pageviews

Translate

Sunday, July 13, 2025

Micro-Travel

As seen from Life Events: Travel, I had been blessed with a lot of opportunities to travel for the past 25 years. My record was about two weeks, such as the trip to China or Europe, but more often than not, I had short trips. 

And recently I came across the terms for it: micro-travel. No, it's different than weekend getaways. Micro-travel is a trip that typically lasts four days or less. This is my kind of trip. And looking back, there's a good reason why!

In order to explain this, let me share with you the problems I faced with long trips: the fading wow factor and the food. I remember the feeling when I first landed in Geneva. It was like, "wow, Europe again. The building, the food, the lifestyle." It was fun to embrace the new experience. But by the tail end of the trip, the last few cities felt the same: old town by the river, etc. And the food! Be it in Japanese or Indian, regardless how delicious the food was, after a week or so, I wished it was something else that I was familiar with.

This is where micro-travel was different. It was so short and concise that it was a time well spent. You didn't have a chance to grow weary of it. By the time you returned from your break, the amount of work piling up for you wasn't that bad, haha. 

Case in point, this year's trip to Seremban. It was a good break. The carefree feeling to be just ourselves again, the excitement of meeting old friends, the food hunting, the exploration into the unknown that we did together, the stories and laughter we shared, it was rejuvenating! And it didn't overstay its welcome.

That's not to say I'm against long trips. They were different kind of fun that came with different set of expectations for us to manage. My point here is more on why micro-travel worked for me thus far. I enjoy speeding through the experience and the outcome of the quick break is rewarding. Instead of seeing things from the same old, same old perspective, it's good to be recharged and refreshed once in a while! That's what I really like!

The trip to Seremban. A micro-travel!




Liburan Mikro

Seperti yang bisa dilihat di Life Events: Travel, saya telah diberkati dengan banyak kesempatan untuk berjalan-jalan dalam 25 tahun terakhir ini. Rekor saya adalah kira-kira dua minggu dalam sekali jalan, misalnya sewaktu ke Cina atau ke Eropa. Selain itu, saya juga sering menjalani liburan singkat yang hanya memakan waktu beberapa hari. 

Baru-baru ini saya menemukan istilah untuk apa yang sering saya lakoni ini: liburan mikro. Dan ini berbeda dengan liburan akhir pekan. Liburan mikro ini biasanya berkisar empat hari atau kurang dari itu. Saya suka ini. Bila saya lihat kembali, ada alasan tersendiri kenapa liburan mikro ini mantap.

Untuk menjelaskan ini dengan baik, mungkin saya jabarkan dulu masalah yang saya hadapi dengan liburan yang terlalu panjang: pudarnya faktor pesona dan juga problem makanan. Saya ingat dengan apa yang saya rasakan waktu mendarat di Jenewa: "wow, akhirnya ke Eropa lagi. Gedungnya, makanannya, budayanya. Wow!" Tapi di penghujung liburan, beberapa kota terakhir terasa sama: pemandangan kota tua di tepi sungai. Dan makanannya! Tidak peduli betapa lezatnya makanan Jepang atau India, setelah seminggu lebih saya merindukan masakan yang saya kenal baik di Singapura.

Dan inilah yang membuat liburan mikro terasa berbeda. Liburan ini singkat, padat dan tepat guna waktunya. Oleh karena itu saya tidak sempat merasakan kelelahan yang timbul setelah berada terlalu lama di suatu negara. Ketika liburan usai, tidak banyak pekerjaan kantor yang menumpuk, haha. 

Contoh terkini adalah liburan ke Seremban. Ini adalah waktu santai yang pas. Selama liburan, saya berkesempatan untuk menjadi diri saya apa adanya, juga menikmati kebersamaan dengan teman lama, eksplorasi makanan dan tempat-tempat baru bersama, bercerita dan tertawa, semua ini sangat menyejukkan kalbu. Tidak ada kesan terlalu lama. 

Ini tidak berarti bahwa saya menentang liburan panjang, tapi perlu saya tekankan bahwa rasa dan ekspektasinya berbeda. Apa yang ingin saya sampaikan di sini adalah kenapa saya menyukai liburan mikro. Saya suka kecepatan dan efisiensinya. Hasilnya pun sangat mujarab. Saya kembali ke realita, tersembuhkan dari kelelahan dan memiliki perspektif yang baru dalam menyikapi hidup ini. Hal inilah yang saya sukai! 

No comments:

Post a Comment