And we thought binge-watching on Netflix was bad! Like many others, I've also got my own addictions to battle. For example, I am still hooked by crackberry, even long after BBM ended (it was simply replaced by WhatsApp). It was a struggle to sit down and really make a conversation with a person in front of you, just like what I did with my wife when we had a dinner. Oh yes, dinner and drink were probably the few times I could totally put my phone down on the table.
![]() |
The Crackberry addiction... |
Now, on top of the ongoing crackberry addiction, I began realizing a new pattern that I developed lately. Yes, scrolling down the newsfeed on Facebook was already part of my lifestyle for as long as I could remember. However, I couldn't help noticing that recently, I spent a lot of times watching those short videos on Facebook.
I just had to click one, let's say a snippet of Two and a Half Men, then from that point onwards, anything else that caught my attention would continue to appear. It could be a few minutes of stand-up comedy, then scenes of crocodiles in action (yeah, I am somehow fascinated by how unpredictable crocodiles are), a quick laugh with Everybody Loves Raymond, etc. And I'd keep scrolling down until I reached office.
![]() |
The reels on Facebook. |
The biggest difference between the two behaviours described above is this: I could still stop scrolling down the newsfeed on Facebook. But those videos, it was as if there was this voice whispering to me, may be one more? By the time I reached Downtown Station, what felt like a harmless suggestion had turned out to be more than one video for sure.
I remember reading a specific term about this before. When I cross-checked this on Perplexity AI, there were many names for the syndrome: infinite scroll, zombie scrolling and doomscrolling. They all basically meant the same thing: the unconscious act of scrolling through social media or other content, typically without a clear goal or endpoint.
Kinda spooky, though. I'm not a TikTok user, but I reckon it could be worse for them. Time for digital detox, perhaps? Maybe it's time to try out the Minimal Phone? Or probably I should wait a bit for the BlackBerry Classic revival in the form of Zinwa Q25? We shall see!
![]() |
The Minimal Phone. |
Kecanduan Digital
Dan kita dulu menyangka bahwa yang namanya binge-watching di Netflix itu tidak baik! Tak berbeda dengan orang lain, saya pun memiliki masalah kecanduan yang perlu saya atasi. Sebagai contoh, sampai hari ini saya masih terbelenggu crackberry, lama setelah BBM tamat (dan kini tergantikan dengan WhatsApp). Perlu perjuangan untuk bisa duduk dan benar-benar berbincang dengan lawan bicara, seperti halnya yang saya lakukan dengan istri saat kita makan malam di luar. Oh ya, acara makan dan minum adalah sekali-kalinya saya bisa mengabaikan telepon saya di meja.
Selain masalah ketergantungan crackberry, saya menyadari bahwa ada pola baru yang mulai saya jalani tanpa sadar. Membaca berita di Facebook adalah bagian dari hidup sejak penghujung dekade pertama di abad 21. Akan tetapi menghabiskan waktu menonton video singkat di Facebook adalah perihal baru yang tidak biasa.
Saya cukup menekan satu, misalnya cuplikan Two and a Half Men, lalu apa saja yang menarik perhatian saya akan terus bermunculan, mulai dari beberapa menit komedi, lalu video tentang buaya (ya, entah kenapa saya selalu tertarik dengan tindak-tanduk buaya yang tidak bisa diprediksi), tawa singkat bersama Everybody Loves Raymond dan lain-lain. Saya akan terus membuka video berikutnya sampai saya tiba di kantor.
Perbedaan paling mendasar dari dua prilaku ini adalah kontrol diri. Untuk berita Facebook, saya masih bisa berhenti. Tapi untuk video-video singkat ini, sepertinya ada suara yang berbisik, tak apa-apa, satu video lagi saja. Dan di saat saya tiba di Stasiun Downtown, saran bawah sadar itu membuat saya menghabiskan waktu melihat entah berapa banyak video selama perjalanan ke kantor.
Saya ingat bahwa saya pernah membaca tentang hal ini sebelumnya. Ketika saya cari lagi menggunakan Perplexity AI, sindrom ini muncul dalam berbagai nama: gulir tanpa akhir, gulir zombi dan gulir hingga kiamat. Semua ini memiliki definisi yang kurang-lebih sama: perbuatan menggulir ke bawah tanpa sadar untuk melihat konten media sosial yang tidak jelas tujuannya dan tidak memiliki akhir.
Agak seram juga nama dan penjabarannya. Saya bukan pengguna Tiktok, tapi saya jadi membayangkan, mungkin lebih parah lagi bagi mereka. Apa sudah waktunya untuk detoksifikasi digital? Ganti ke Minimal Phone? Atau mungkin tunggu sampai bulan depan untuk menantikan kembalinya BlackBerry Classic dalam bentuk Zinwa Q25? Hmm, mari kita lihat bersama-sama...
No comments:
Post a Comment