Total Pageviews

Translate

Thursday, May 9, 2019

The Short Getaway

For once I'd like to start my story with a disclaimer: what you are going to read is likely to be biased, mostly due to the fact that I'm an Indonesian, haha. So here's the thing: when you have lived in Singapore for a while, sooner or later you'll realise that when you get bored, you actually have two destinations that you can go to for a day trip. Yeah, it's either Johor Bahru or Batam. The question now is, which one is a better choice?

First of all, let's see how to travel to each destination. Johor Bahru is reachable by land transportation, so you can either take a private car, the public buses or a 5-minute train. My personal recommendation is the train from Woodlands. The immigration is much shorter. The other two options have horrible queues, especially during public holidays. When it comes to Batam, you have to take a ferry. The journey is roughly one hour and it can be unpleasant when the sea gets rough! Cost-wise, the return tickets to Batam is around SGD 50 per person. The public buses and train to Johor Bahru will only cost you less than SGD 10.

That trip to Johor I had with church friends many years ago.
Photo by Andri Yau.

Up until here, it seems like Johor Bahru is a more attractive destination, eh? Well, yes and no. It'll be fun if you are a first-time visitor, when everything is a new experience to you. The entry point via Woodlands, which is often used by those who don't drive, brings you directly to JB Sentral, an integrated transport hub, and City Square shopping centre. As someone who came from a small town called Pontianak, I'd say that part of Johor Bahru made a good first impression. You can spend half a day here for your first taste of West Malaysia. The other entry point is officially known as Tuas Second Link. If you are driving to Legoland or taking a coach to Malacca or Kuala Lumpur, then I reckon you'll pass by this route. Not much to see here, so it'll be less memorable.

Now, based on the description above, you either shop, eat or go to the amusement park when you do a day trip to Johor. Given the choice, I won't do the latter one. When it comes to shopping, I don't mind to tag along, but I'm not exactly a big fan, too. Having said that, the one thing left to do is eating. The food there isn't bad, but if I have to go through a long queue at the immigration just for that, I don't think it's worth the effort. Furthermore, the moment I step out from Singapore border and set foot in Malaysia, there is this lingering feeling that the place is not really safe, haha.

Yani, Linda and Leny at Sanrio Hello Kitty Town.

Batam, on the other hand, is the exact opposite of Johor. To me, going to Batam was like homecoming. The excitement was clearly in the air. Chaotic though it was, it felt great to be home again. My country, Indonesia the beautiful. Oftentimes, if I arrived at Batam Centre, I would go to Pempek Kolekta at Mega Mall and began my day there with my favorite food, lontong. After that I might go to Nagoya Hill Mall (or BCS Mall if I need to visit Gramedia book store). I could spend some time watching a movie with Indonesian subtitles, enjoy a cup of kopi susu (unfiltered black coffee with sweetened condensed milk) at the local café or buy Indomie, sweet soy sauce and other goods at the hypermarket. Then before I returned to Singapore, I'd normally go for a plate of nasi Padang. Oh, the mouth-watering kikil (tendon), green chili, daun singkong (cassava leaves) and paru (fried lung). Life was so good indeed! Last but not least, when time permitted, buying a box of Sari Eco's martabak manis sold in front of Nagoya Hill complex would make me a hero for my wife!

So there you go, I think it's pretty obvious that Batam is a better destination for the short getaway. Look, I spent more words describing Johor Bahru and only one paragraph was dedicated to Batam. You can't say that I'm not fair, but you'll have to pardon me if all the love and joy in writing were reserved only for Batam! It's skewed, alright, but check the disclaimer above. You can't sue me, haha!

Lontong. A must for you to try!


Liburan Singkat Satu Hari

Untuk sekali ini, saya ingin memulai cerita dengan sebuah pemberitahuan: apa yang akan anda baca berikut ini pastilah terasa bias karena saya adalah orang Indonesia, haha. Jadi ceritanya begini: kalau anda sudah tinggal di Singapura untuk beberapa saat lamanya, lambat-laun anda akan menyadari bahwa di kala bosan, anda sebenarnya memiliki dua tujuan untuk berlibur singkat satu hari: Johor atau Batam. Pertanyaannya adalah, pilihan mana yang lebih menarik?

Pertama-tama, mari lihat beberapa sarana transportasi untuk mengunjungi masing-masing tempat yang sudah disebutkan tadi. Johor Bahru terhubung oleh jalan darat, jadi anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan, naik bis umum atau naik kereta yang hanya berdurasi lima menit. Saran saya adalah naik kereta dari Woodlands karena antrian imigrasinya jauh lebih pendek. Dua pilihan yang lain sangat parah antriannya, terutama pada saat liburan. Akan halnya Batam, anda harus menyeberang laut dengan feri. Perjalanan ke sana memakan waktu satu jam dan jika laut sedang bergelora, anda mungkin akan merasa mabuk. Dari segi harga, tiket pergi-pulang ke Batam berkisar SGD 50 per orang, sedangkan bis atau kereta ke Johor hanya sekitar SGD 10 atau bahkan lebih murah lagi.

Wawa naik ke kereta ke Johor Bahru.

Sampai di sini, rasanya Johor Bahru lebih menarik, ya? Hmm, antara ya dan tidak, sebenarnya. Jika anda ke sana untuk pertama kalinya, maka jawabannya mungkin iya. Woodlands, perbatasan yang sering dilalui oleh mereka yang tidak mengemudi, terrhubung dengan stasiun terpadu JB Sentral dan mal City Square. Sebagai orang yang datang dari kota kecil bernama Pontianak, kesan pertama saya adalah Johor Bahru terasa ramai dan seru. Setengah hari bisa berlalu hanya dengan menjelajahi kawasan ini. Perbatasaan kedua, yang lebih terkenal dengan nama Tuas Second Link, hanya akan dilalui bila anda bepergian ke Legoland atau menaiki bis ke Melaka atau Kuala Lumpur. Tidak banyak yang bisa dilihat di sini, jadi kurang berkesan. 

Nah, berdasarkan deskripsi di atas, anda mungkin akan berbelanja, makan atau ke taman bermain di kala anda berlibur singkat satu hari ke Johor. Kalau saya bisa memilih, saya tidak pergi ke Legoland karena saya memang kurang menyukai taman bermain seperti itu. Perihal belanja, saya tidak keberatan untuk turut serta, namun terus-terang saya bukan tipe yang gemar melihat-lihat saja tanpa tujuan jelas hendak membeli apa. Jadi satu-satunya pilihan yang tersisa bagi saya adalah makan. Masakan Malaysia lumayan enak, namun bila harus antri lama di imigrasi hanya demi makanan, saya cenderung tidak bersedia. Lagipula, begitu anda melangkah ke luar Singapura dan menjejakkan kaki di Malaysia, ada rasa tidak aman di hati, haha.

Bersama Surianto, Linda, Fendy dan Sudarpo di Johor. 

Ini jelas bertolak-belakang dengan Batam. Bagi saya pribadi, Batam itu tak ubahnya seperti pulang ke negeri sendiri. Ada rasa riang di hati. Ya, Batam memang semrawut, tapi senang rasanya bisa berada di Indonesia lagi. Seringkali, ketika saya tiba di Batam Centre, saya akan mampir dulu ke Pempek Kolekta di Mega Mall dan memulai petualangan saya dengan lontong, makanan favorit saya. Setelah itu, saya mungkin pergi ke Nagoya Hill Mall (atau BCS Mall bila saya ingin mengunjungi toko buku Gramedia). Saya kadang menonton film di sana, menikmati secangkir kopi susu khas Indonesia atau berbelanja kebutuhan dapur seperti Indomie, kecap manis dan lain-lain. Sebelum kembali ke Singapura, biasanya saya akan ke rumah makan Padang untuk menyantap kikil, cabe hijau, daun singkong dan paru. Hidup langsung terasa nikmat! Terakhir, kalau waktu memungkinkan, saya akan membawa pulang martabak manis Sari Eco yang dijual di depan kompleks Nagoya Hill, oleh-oleh yang membuat saya menjadi pahlawan di mata istri saya. 

Jadi rasanya bisa disimpulkan kalau Batam adalah pilihan yang lebih menarik untuk liburan singkat satu hari. Jika anda perhatikan dengan seksama, saya jelas-jelas menghabiskan lebih banyak kata-kata untuk menggambarkan Johor dan hanya satu paragraf yang ditulis khusus untuk Batam. Dengan demikian, anda tidak bisa menuduh kalau saya tidak adil, tapi anda harus bisa memaklumi kalau rasa cinta dan suka-cita hanya dipersembahkan untuk Batam. Bias? Ya, tapi saya sudah deklarasikan di awal cerita, jadi anda tidak boleh protes, haha!

Makan siang di Batam.
Foto oleh Franky.

No comments:

Post a Comment