Sometimes all it took was the most trivial thing to remind you that life had come a long way. It was one fine morning, I was on my way to the bus stop. Just like most of us these days, I was busy doomscrolling. Then I saw something that made me wonder why Akira Toriyama created Vegeta, the Prince of Saiyans from Dragon Ball Z, as a physically short character. Just like that, I fired the question on Perplexity, my go-to AI.
It was the aftermath that got me thinking. It was that easy to get my answer. AI was really a game-changer, eh? Looking back, since the dawn of the internet, dating all the way back to 1998 for me, I've been incredibly fortunate to witness firsthand and experience these game-changing moments.
I remember the time I discovered Amazon. When I first saw it in 1999, I was convinced that this was the future of shopping. I was so impressed by the books and CD collections that I applied for my first credit card. Didn't work out well for me at that time, though. But fast forward to years later, online shopping is a norm. So are contactless and QR code payments.
Another thing that kept evolving was the chat app. From just a tool to have some fun and get a date on Saturday night, it was revolutionized by BBM a decade later. Today, WhatsApp is an integral part of my life when it comes to chatting and calling. Gone are the days when you had to buy international calling cards. I can just call my mum in Pontianak anytime now.
Then there are various ride-hailing apps. I always think of it as something you didn't know you needed, but there's no turning back once you knew it. The idea was so genius and sneaky at the same time that it changed the way of life quietly. For the better. Grab, Uber, and many more are parts of my life now. No more waiting in uncertainty. You either get your ride or you don't.
The next one I'm going to tell you may not be too significant for some, but I really love having my data on the go. Prior to this, I had been a fan of Apple's Time Capsule. I didn't understand why Apple stopped refreshing the product. Only when I shifted my data to the cloud did I realize why. If information is power, it was like having power at the palm of your hands. The cloud was practical, no more hardware to maintain, and proven to be useful time and again.
And the last was of course AI. I said this before and I'll say it again. For the longest time, the word google was a verb. But it immediately became a thing of the past the moment I tried AI. It was like having someone to read and summarize the answer you need. And it could even do more than that. The possibilities are endless. From here onwards, life as we know it won't be the same anymore.
For the first 18 years of my life in Pontianak, I went through an era before the internet. Yes, to a certain extent, life in a small town could do without some of the things I mentioned above. One could even say, in a rather ignorant manner, that life was less complicated without all this.
But the technology I described above is not only a game-changer, but also inevitable. You are either left behind, living in a borrowed time, or you actually embrace it. The game changer is here to stay and, for the fact that it can be integrated seamlessly, I don't think it should be feared. If anything, it should be learnt, so that our life quality can be improved.
![]() |
The five that I mentioned above. |
Terobosan
Hidup ini lucu. Terkadang justru hal remeh yang terbersit di benak yang mengingatkan anda kembali, betapa hidup ini sudah jauh berubah. Cerita kali ini bermula di suatu pagi, saat saya berjalan ke halte bis dan sibuk menggulirkan bacaan di Facebook. Lantas saya melihat sesuatu yang membuat saya penasaran, kenapa Akira Toriyama menciptakan Vegeta, sang Pangeran Saiyan dari Dragon Ball Z, sebagai karakter yang pendek secara fisik. Berbekal pertanyaan tersebut, saya lantas cari tahu di Perplexity, AI andalan saya.
Saya dapat jawabannya, tapi apa yang saya lakukan itu lalu membuat saya berpikir. Betaap mudahnya mencari jawaban di masa kini. AI memang sebuah terobosan handal. Bila saya lihat kembali, sejak saya mengenal internet di tahun 1998, saya sudah menyaksikan dan mengalami langsung beberapa terobosan yang mengubah hidup kita.
Saya ingat saat pertama kali saya menemukan Amazon. Di tahun 1999, saya percaya bahwa inilah masa depan cara berbelanja. Saya sangat terperangah dengan lengkapnya koleksi buku dan CD musik di Amazon, sampai-sampai saya tergerak untuk memohon kartu kredit. Akan tetapi semuanya tidak selancar yang saya bayangkan. Bertahun-tahun kemudian, berbelanja di internet sudah lumrah. Demikian pula halnya dengan pembayaran nirsentuh dan kode QR. Memang terbukti.
Hal lain yang senantiasa berubah adalah aplikasi chat. Dari sekedar alat untuk berkencan di malam Minggu, fungsinya berubah drastis dengan kemunculan BBM yang revolusioner. Hari ini WhatsApp adalah aplikasi utama saya dalam menghubungi dan menelepon. Kini saya tak lagi perlu membeli kartu telepon internasional. Saya bisa menelepon ibu saya setiap saat.
Kemudian ada pula aplikasi untuk jasa antar mobil. Saya selalu merasa bahwa ini adalah sesuatu yang tanpa sadar selalu dibutuhkan. Ide ini begitu jenius dan mengubah pola hidup secara senyap. Dan hidup pun menjadi lebih baik dan praktis. Sekarang Grab, Uber dan beberapa aplikasi lainnya senantiasa tersedia di Google Pixel saya. Kini tak ada lagi penantian tanpa kepastian. Yang ada cuma mendapatkan tumpangan atau tidak.
Selanjutnya, yang akan saya sampaikan berikut ini mungkin tidak begitu signifikan bagi sebagian pembaca, tapi saya suka dengan data pribadi yang selalu terjangkau oleh saya. Sebelumnya, saya adalah penggemar Time Capsule dari Apple. Saya heran ketika Apple menghentikan produk ini. Ketika saya pindahkan data ke cloud, barulah saya mengerti kenapa. Jika informasi adalah kekuatan, analoginya adalah seperti menggenggam kekuatan dalam telapak tangan. Cloud begitu praktis, tak lagi perlu bagi saya untuk memperbaharui perangkat, dan sudah terbukti berguna pula di aneka kesempatan.
Dan yang terakhir tentu saja adalah AI. Saya sudah pernah mengatakan ini, dan saya akan ulang lagi. Selama bertahun-tahun, kata “google” sudah menjadi sebuah kata kerja. Namun, semua itu langsung terasa usang setelah saya mencoba AI. Rasanya seperti memiliki seseorang yang membaca dan merangkumkan jawaban yang kita butuhkan. Bahkan, AI bisa melakukan lebih dari itu. Kemungkinannya tak terbatas. Mulai sekarang, hidup kita tidak akan pernah sama lagi.
Selama 18 tahun pertama hidup saya di Pontianak, saya melewati masa sebelum adanya internet. Ya, sampai batas tertentu, kehidupan di kota kecil bisa berjalan tanpa beberapa hal yang saya sebutkan di atas. Bahkan, seseorang bisa saja berkata dengan naif bahwa hidup terasa lebih sederhana tanpa semua ini.
Namun teknologi yang saya jelaskan di atas bukan hanya mengubah hidup kita, tetapi juga tidak dapat dihindari. Kita hanya punya pilihan-pilihan berikut ini: ketinggalan zaman, tetap pasif menanti semua itu terjadi, atau menerima perubahan ini sepenuhnya. Perubahan besar ini akan terus ada, dan karena dapat diintegrasikan dengan begitu mulus, saya rasa tidak ada alasan untuk takut. Justru sebaliknya, teknologi ini sebaiknya diterima dan dipelajari agar kualitas hidup kita menjadi lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment