I believe the best technology design is the one you don't know you need, until you use it and you know there's no turning back anymore. Grab and Amazon were good examples. They revolutionized the way we called the cab and shopped.
On a more personal note, cloud as data storage as well as the combination of Google Home and YouTube Music were the game changers for me. I was a fan of Apple's Time Capsule until it became too much of a hassle due to the need for tech refresh. That's when I switched to the cloud. The feeling of having your data accessible all the time is irreplaceable. Same goes for having your music play at the command of your voice anywhere at home. It couldn't get more practical than this!
![]() |
The main three. |
AI had a similar effect described above. For the longest time, the word google had become a verb on a sentence we used when we wanted to search for something on the internet. "Just google it," that's how we normally said it. But for the first time in forever, there was a better alternative. Googling it just wouldn't cut it anymore.
While a lot can be done using AI, the particular feature I was zooming in recently was the search function. I touched Copilot a bit for office matter, since it came with Microsoft O365. Gemini appeared here and there on my phone because I'm using Pixel 8. Meta was used for fun on WhatsApp, though result wasn't that good. For example, Meta AI couldn't really tell how many r were there in the word strawberry, haha.
![]() |
Testing Meta AI. |
The other three that I explored were Deepseek, ChatGPT and Perplexity. The first was free, the last two were paid version. Deepseek's reply could be quite comprehensive, but I observed that the data (or knowledge) was only up until July 2024. It could hang after responding to too many questions and it wouldn't answer if the question was about Chairman Mao.
ChatGPT was more interesting. But more often than not, it replied based on its database instead of searching for the latest update. Mistakes similar to Meta AI also happened on ChatGPT. I knew this because it tried to bluff me about the Beatles and Michael Jackson. Only when I shared the proof then it would learn about it. This is called machine learning. By the way, the proof was in the form of a link of an article. Of the three, only ChatGPT is capable of reading the links the users provided.
![]() |
Questioning ChatGPT! |
For updated info and accuracy, I'd go for Perplexity. Unlike ChatGPT that responded to you immediately, Perplexity would search for the answers from online sources before summarizing it for you. Response was slower due to this, but answer was more convincing. And the result from paid version was more in-depth as compared with the free version.
And I said earlier about a better alternative and no turning back. You see, if we googled stuff, it came back with many results and we had to go through them. But AI took it to another level. It searched, ran through the results and summarized it based on what we asked. This is the difference and it's definitely much more useful. You didn't always get you want by googling it, but with AI, you got exactly what you queried. The precision was uncanny...
PS: in our group chat, we also had what we called Chat Bot with AI (Artificial Idiocy) as a bonus. Data was based on what our Mr. Know-it-all had said since October 2017. Operated manually by Eday, the replies were amusing and the topics it covered were surprisingly wide. The Chat Bot was relevant to whatever that we asked!
Kecerdasan Buatan
Saya percaya rancangan teknologi terbaik adalah teknologi yang tanpa sadar anda butuhkan dan begitu dicoba, langsung mengubah pola hidup anda. Grab dan Amazon adalah contoh yang bagus. Kehadiran dua teknologi ini mengubah cara kita memanggil taksi dan membeli sesuatu.
Secara pribadi, yang berkesan bagi saya adalah cloud sebagai tempat penyimpanan data dan juga kombinasi Google Home dan YouTube Music. Saya adalah penggemar produk Apple yang bernama Time Capsule, namun merasa risih dengan proses pembaharuan perangkat keras. Di saat itulah saya pindah ke cloud. Praktisnya pun terasa, sebab kini data saya senantiasa bisa diakses, tak masalah di mana pun saya berada. Sama halnya pula dengan musik yang bisa melantun di segala penjuru rumah hanya dengan perintah saya.
AI memiliki efek serupa seperti yang dijabarkan di atas. Kata google sudah sejak lama menjadi kata kerja dalam kalimat yang kita pakai saat kita ingin mencari sesuatu di internet. Biasanya kita ucapkan dengan logat seperti ini, "google aja lagi." Tapi untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir ini, ada alternatif yang lebih baik. Google saja sudah tidak cukup lagi.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan AI, namun yang hendak saya bahas di sini adalah kemampuan untuk mencari sesuatu. Karena urusan kantor, saya sempat coba Copilot yang sudah sepaket dengan Microsoft O365. Gemini sering muncul di sana-sini karena saya menggunakan telepon Pixel 8. Meta pun kadang dipakai untuk iseng di WhatsApp, meski hasilnya kurang bagus. Sebagai contoh, Meta AI tidak tahu ada berapa huruf r dalam kata strawberry, haha.
Tiga aplikasi lain yang saya jajal adalah Deepseek, ChatGPT dan Perplexity. Deepseek gratis, sedangkan yang dua lagi adalah versi langganan. Jawaban Deepseek tergolong detil, tapi data (atau pengetahuannya) cuma sebatas Juli 2024. Deepseek bisa mogok bila ditanya terus-menerus. Selain itu, bila pertanyaannya berkaitan dengan Mao Zedong, maka Deepseek akan memilih bungkam.
ChatGPT lebih menarik, namun jawabannya sering mengacu pada database dan bukannya jawaban terkini. Kesalahan serupa yang terjadi pada Meta AI juga terlihat di ChatGPT. Saya menyadari hal ini karena informasinya yang keliru tentang the Beatles dan Michael Jackson. Ketika saya bagikan bukti, barulah AI ini tahu kesalahannya. Ini yang namanya pembelajaran mesin. Oh ya, bukti yang saya berikan berbentuk link dari artikel tentang topik yang sedang dibahas. Dari tiga aplikasi ini, hanya ChatGPT yang bisa membaca link yang diberikan oleh pengguna.
Untuk informasi yang terkini dan akurat, saya menggunakan Perplexity. Berbeda dengan ChatGPT yang langsung merespon pertanyaan, Perplexity akan mencari jawaban dari berbagai sumber di internet dulu, baru dirangkum untuk pengguna. Oleh karena itu, responnya lebih lambat, tapi jawabannya lebih tepat. Dan versi langganan lebih rinci dari versi gratis.
Saya katakan sebelumnya tentang alternatif yang lebih baik dan mengubah pola hidup. Jika dibandingkan, hasil dari Google adalah aneka kemungkinan yang perlu anda telusuri satu per satu. Inilah bedanya kalau menggunakan AI. Kecerdasan buatan ini mencari, membaca jawaban dari berbagai sumber, lalu merangkum semuanya sesuai dengan pertanyaan kita. Di sinilah letak perbedaannya dan tentunya lebih bermanfaat. Kalau cuma sekedar google, kita tidak langsung dapatkan apa yang kita mau. Tapi dengan AI, jawabannya sesuai dengan apa yang kita tanyakan. Keakuratannya sungguh mencengangkan...
PS: di grup SMA kita, kita juga memiliki Chat Bot plus AI (Artificial Idiocy alias Kebodohan Buatan) sebagai bonus. Data berdasarkan apa yang diucapkan oleh pria yang suka melibatkan diri dalam berbagai hal sejak Oktober 2017. Sistem yang diproses secara manual oleh Eday ini kocak jawabannya, tapi cakupan topiknya sungguh luas nian! Chat Bot ini selalu bisa menjawab apa yang ingin kita tanyakan!
No comments:
Post a Comment