Total Pageviews

Translate

Thursday, January 3, 2019

The First Milestone

While I may never win any award for the ideal father category, that doesn't mean I don't enjoy parenting. One of the good things of parenthood is the proud feeling that comes with the role. Nobody told me about this before so when the time came, it was a nice surprise.

In order to understand this, let me tell you about how life in Singapore is like. It's a very busy place to be and, as the saying goes, time flies. In my case, it was worsened by the fact that I always hung out either virtually or physically with my friends, especially those who were of the same age and came from Pontianak. Sometimes it was oblivious to me that I grew older as time passed by. That's the reason why my heart melted when my wife shared with me the graduation picture of our daughter. I was like, oh my, she had just completed kindergarten, her first milestone in education.

With her younger sister. Two years ago.

It felt like she was only born yesterday, but apparently six years had passed since then. The chubby little toddler that I always carried day and night, she was this tall skinny girl now. When I browsed her pictures from all those years ago, funny that seeing her everyday at home never made me realise how much she had changed. It was only by looking back that I noticed she had shed her baby fat and grown up.

She looked great in the graduation picture. The same little child I always knew and loved was brimming with confidence. Just like any other parent, I couldn't help thinking that a great future awaited her. Feeling nostalgic, I suddenly remember the time when I saw her performance on stage. I was so overwhelmed I almost cried. The emotion was amazingly weird, but good weirdness. There was this sudden urge to proudly tell people that was my daughter performing and the urge was almost irresistible.

And I saw her wearing her primary school uniform that morning, as she was getting ready for her first day. She had just begun another journey, one that would change her life forever. I'd be there by her side, just like what I has done before. It'd been a great privilege to be her father. I just hoped that, somewhere along the way, I had made a good difference in her upbringing...

The graduate.



Jenjang Pertama Dalam Hidupnya

Walau saya mungkin tidak akan memenangkan penghargaan apa pun dalam kategori ayah paling ideal, ini tidak lantas berarti saya tidak menyukai peran sebagai orang tua. Salah satu hal positif dari menjadi seorang ayah adalah perasaan bangga saat melihat prestasi anak kita. Tidak pernah ada yang memberitahukan saya tentang hal ini, jadi saat kegembiraan itu terasakan untuk pertama kalinya, itu adalah sebuah kejutan yang menyenangkan. 

Untuk memahami lebih lanjut tentang hal ini, mari saya ceritakan bagaimana rasanya hidup di Singapura. Negara kota ini adalah tempat yang sangat sibuk dan, seperti kata pepatah, waktu berlalu tanpa terasa. Bagi saya pribadi, waktu saya juga tersita oleh kegemaran saya dalam berkumpul bersama teman, terutama mereka yang seumur dan berasal dari Pontianak. Kadang kita berjumpa langsung, namun lebih sering lagi lewat WhatsApp. Karena mereka adalah teman dari kecil, kadang saya tidak merasa bertambah tua meskipun waktu terus berjalan. Karena itulah saya sangat tersentuh saat melihat foto kelulusan putri saya. Ada rasa sulit untuk percaya bahwa dia telah lulus TK dan menyelesaikan jenjang pertama dalam pendidikannya. 

Rasanya dia baru lahir kemarin, tapi nyatanya enam tahun sudah berlalu. Balita tembem yang selalu saya gendong siang malam itu sudah tumbuh menjadi gadis kecil yang tinggi dan langsing. Ketika saya melihat kembali foto-foto beberapa tahun yang lalu, aneh rasanya bahwa saya tidak menyadari seberapa jauh perubahannya meski saya melihatnya tiap hari di rumah. Hanya dengan melihat foto-foto lama itulah saya menyadari bahwa tembemnya sudah hilang.

Saat baru mau berusia dua tahun.

Dia terlihat mantap dan penuh percaya diri di foto kelulusannya. Sebagai orang tua, saya jadi membayangkan masa depan cerah yang menantinya. Terbawa oleh perasaan nostalgia, saya jadi teringat dengan saat dimana saya melihat penampilannya di panggung. Ada emosi yang terasa menggebu-gebu dan membuat mata saya berkaca-kaca. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Tiba-tiba saja ada perasaan bangga yang mendorong saya untuk berbisik pada orang-orang di sebelah saya, bahwa yang ada di panggung itu adalah anak saya. Perasaan itu nyaris tidak terbendung!

Dan saya melihatnya mengenakan seragam SD kemarin. Kini dia memulai perjalanan baru, sebuah perjalanan yang akan mengubah hidupnya. Saya akan selalu mendampinginya, persis seperti yang saya lakukan selama ini. Adalah suatu kebahagiaan tersendiri menjadi seorang ayah baginya. Saya hanya berharap bahwa di dalam hidupnya, dia meneladani sesuatu yang baik dari ayahnya...

Senyum iseng ayah dan anak.

No comments:

Post a Comment