Total Pageviews

Translate

Wednesday, November 20, 2019

Book Review: Around The World In 60 Seconds

First of all, yes, this is the same Nas Daily you might have seen on Facebook, so reading the book did feel like watching his videos in a writing form. Less visual, more imagination, though. And since the book was written after the videos were made, it was actually more reflective. Around the World in 60 Seconds was Nuseir Yassin looking back at the past 1000 days. 

A lot of good stuff here, especially if you are wondering how a young man could travel for almost three years without doing a 9-to-5 job (though we might have overlooked that travelling and making a video everyday was also a job). Spoiler alert: he was a boy from a middle class family, made it to Harvard and had a good job that paid extremely well before he began his journey. On top of that, he was a smart man inspired by Steve Jobs to do something different. The chemistry was right, the timing couldn't be better. 

I like the beginning, when Nas told the story of his childhood and the origin of the name Nas. To certain extent, I surely could relate with his story of how he grew up as an Arab in Israel and how he picked up English. The Rubik's Cube story was also very original and inspiring. I also like the part where he talked about the use of drones. Very insightful! When I looked at his photos again, those taken by drones literally gave a different perspective about how I saw things!

Such a background story made the following pages more interesting. You see, I only watched some of his videos prior to this and only remembered the ones about Armenia and Albania because my friends and I discussed which one of the two that we were going to visit. With such impressions in mind, I thought Nas was a travel vlogger. The book went on to show that he was much more than that. He was some sort of reporter and most importantly, he brought us the stories of humanity from around the world. 

His stories were good. I personally liked the chapters about India (yes, there is a little bit of India in everyone of us), Japan (totally agree that there are modern and underdeveloped countries, then there is Japan) and Singapore (I live here and it's interesting to see the country from his perspective). The chapter about the discrimination he experienced in Jerusalem reminded me of what I went through as a minority in Indonesia (his was worse, though). The section called Nas Moments is also brilliant, easily my favorite.

Granted, some of the stories felt like a wishful thinking, but the optimism was infectious. That, perhaps, is what we need these days. A good faith in humanity. Now, if the humbling experience of a man that just completed 1000 days of globetrotting doesn't inspire you in any way, I don't know what else will. Overall, good reading!

The latest addition on my book rack!


Ulasan Buku: Keliling Dunia Dalam 60 Detik

Kalau anda merasa kenal dengan orang di sampul buku, maka jawabannya adalah ya, ini adalah Nas Daily yang mungkin pernah anda lihat di Facebook. Membaca bukunya itu terasa seperti melihat video-videonya dalam bentuk tulisan. Dan karena buku ini ditulis setelah videonya dirilis, kesannya terasa lebih reflektif. Keliling Dunia Dalam 60 Detik adalah rangkuman Nuseir Yassin saat dia melihat kembali perjalanannya selama 1000 hari. 

Banyak hal-hal menarik di buku ini, terutama bila anda membayangkan bagaimana seorang anak muda bisa berkelana hampir tiga tahun lamanya tanpa memiliki pekerjaan tetap di kantor (walau kita mungkin lupa bahwa membuat video setiap hari juga sebuah pekerjaan). Sebagai bocoran, Nas berasal dari keluarga kalangan menengah, lulusan Harvard dan memiliki pekerjaan yang tinggi gajinya sebelum dia memutuskan untuk melanglang buana. Selain itu, dia juga seorang yang pintar, yang kemudian terinspirasi oleh Steve Jobs untuk melakukan hal yang berbeda. Latar belakangnya pas dan waktunya pun tepat baginya.

Saya suka awal cerita, ketika Nas mengisahkan tentang masa kecilnya di Israel dan asal mula nama Nas. Karena saya melalui peristiwa yang serupa, ada kesan tersendiri saat membaca bagaimana dia yang berdarah Arab tumbuh di Israel dan belajar bahasa Inggris. Cerita tentang kubus Rubik juga sangat unik. Bagian lain yang juga saya sukai adalah tentang drones. Sangat informatif! Ketika saya melihat foto-fotonya lagi, foto yang diambil dengan drones memberikan perspektif yang sungguh berbeda! 

Permulaan cerita yang menarik kian membuat halaman-halaman berikutnya memukau. Jujur saya katakan, sebelum ini, saya hanya melihat beberapa videonya. Saya hanya ingat video tentang Armenia dan Albania karena saya dan teman-teman pernah berdiskusi tentang negara apa yang hendak kita kunjungi tahun depan. Berdasarkan pengalaman tersebut, saya sempat mengira bahwa Nas adalah seorang vlogger tujuan wisata. Buku ini membuka wawasan saya tentang apa yang sesungguhnya ia kerjakan. Ternyata Nas itu tak ubahnya seperti wartawan dan dia membawakan kita berbagai cerita tentang kemanusiaan dari berbagai penjuru dunia. 

Cerita-ceritanya bagus. Saya sendiri suka dengan cerita mengenai India (ya, saya setuju kalau pengaruh India itu sedikit-banyak ada pada diri kita), Jepang (kategorinya tentang negara maju, negara berkembang dan Jepang terasa benar karena Jepang memang berbeda) dan Singapura (karena saya tinggal di sini dan senang membaca tentang Singapura dari sudut pandangnya). Satu bab tentang diskriminasi yang dialaminya di Yerusalem juga mengingatkan saya dengan apa yang saya alami sebagai kaum minoritas di Indonesia (tapi apa yang ia ceritakan rasanya lebih parah). Bagian yang bernama Nas Moments juga bagus dan merupakan favorit saya. 

Ya, beberapa ceritanya mungkin terasa terlalu indah untuk menjadi kenyataan, tetapi rasa optimisnya sungguh menular. Mungkin ini yang kita perlukan di zaman sekarang. Rasa percaya pada kemanusiaan. Jika pengalaman dari seseorang yang baru saja menyelesaikan perjalanan 1000 hari keliling dunia tidak membuat anda tergugah, saya tidak tahu lagi apa yang bisa membuat anda tersentuh. Secara keseluruhan, buku yang bagus untuk dibaca! 


No comments:

Post a Comment