Total Pageviews

Translate

Monday, August 10, 2020

Life Begins At 40

When I thought about turning 40, funny that the first thing that came to mind was my hero, John Lennon. He wrote the song called Life Begins at 40, which was quite an irony, because he died less than two months after his 40th birthday. On that fateful night, he was supposed to have a dinner somewhere, but he wanted to go home and wish his son goodnight. He never made it. 

No, I'm not saying that I had some premonition or something. I just couldn't help thinking about how the perspective had changed. When I was 10, I thought I was a big boy. When I had my 20th birthday, I was excited about the future. When I turned 30, I enjoyed the freedom I had as a man. But being 40 was like things drawing to a close. If life is a journey, then I am half way there. Or may be 3/4. I don't know. But I was neither pessimistic or sad. Knowing that some of my friends never made it this far, I treasured the blessings.

But the truth is I was a little bit scared. No, not for myself, but more for my family. When I saw how soundly my daughters slept, I felt relieved that I had done a decent job in providing them home. The question now is, what if I let them down? Being a sole breadwinner could be scary that way. However, I guess a man could only do and worry so much.The Lord giveth and the Lord taketh away. I just had to have faith that it'd be alright.

Other than that, it's good to be older. If I had to count my blessings, I had achieved quite a lot in the past 40 years. You might have heard some of those and I didn't wish to reminisce about them this round, but I'd like to mention a single greatest thing that ever happened to me: my wife. She is my inspiration and the reason why I am a better man than before. While I never said this before, I'm actually amazed that she could tolerate all my nonsense. Perhaps she saw something in me that I myself never realized. I tell you what, I'll write the story about her so that you know how great a woman she is.

So there you go, my greatest fear and blessing. Now that I had these two written down and really looked at them, I felt so much better knowing that the good outweighed the bad. What would my 40s bring? My wish today? There are two. Looking back, I felt like I was an immature selfish bastard in my 30s. I want to spend more quality time with my family. Secondly, on a more personal level, I want to travel again!

First photo at the age of 40.


Hidup Bermula Di Usia Ke-40

Ketika saya menjelang umur 40, sosok yang pertama muncul di benak saya adalah pahlawan saya John Lennon. Dia menulis lagu berjudul Life Begins at 40 yang artinya hidup bermula di usia ke-40, suatu hal yang ironis mengingat dia meninggal kurang dari dua bulan setelah ulang tahunnya yang ke-40. Di malam itu, dia seharusnya makan malam di tempat lain, tapi dia ingin pulang dan mengucapkan selamat malam kepada anaknya sebelum sang anak tidur. Keinginan John tidak pernah tercapai karena dia ditembak di depan gerbang rumahnya.

Tidak, saya tidak berkata bahwa saya memiliki firasat buruk atau apa. Saya hanya merasa bahwa pandangan hidup itu berubah. Ketika saya berumur 10 tahun, saya merasa seolah-olah sudah bagaikan orang dewasa. Di usia 20, saya sangat bersemangat menyongsong masa depan. Ketika saya mencapai umur 30, saya menikmati kebebasan hidup sebagai bujangan yang tidak kekurangan apa pun. Akan tetapi umur 40 itu seperti awal dari akhir. Jika hidup adalah petualangan, maka saya sudah setengah jalan. Atau mungkin 3/4. Saya tidak tahu pasti. Namun saya tidak pesimis atau sedih. Saya sadar bahwa beberapa teman saya sudah berpulang dan tidak pernah sampai sejauh ini, jadi saya teramat sangat menghargai berkah hidup ini. 

Tapi saya tidak menyangkal kalau saya merasa takut. Ketakutan ini lebih cenderung ke nasib keluarga. Ketika saya melihat betapa lelapnya dua putri saya dalam tidur, saya merasa lega bahwa saya sudah cukup berhasil dalam menyediakan mereka rumah dan kehidupan yang layak. Pertanyaannya adalah, bagaimana jika saya mengecewakan mereka? Menjadi satu-satunya orang yang menafkahi keluarga adalah suatu hal yang cukup menggetarkan nyali. Kendati begitu, seorang pria hanya bisa berusaha dan merasa khawatir sampai batas tertentu. Apa yang diberikan oleh Tuhan mungkin akan diambil juga oleh-Nya. Pada akhirnya saya hanya bisa beriman dan berserah bahwa semuanya akan baik-baik saja. 

Selain satu hal yang saya cemaskan di atas, bertambahnya usia adalah perkara yang bagus. Jika saya melihat kembali berkat yang saya terima, saya sudah mencapai banyak hal dalam 40 tahun terakhir ini. Anda mungkin sudah pernah membaca beberapa cerita saya tentang hal ini dan saya tidak ingin mengulangnya. Di kesempatan ini, saya hanya ingin menyebutkan satu hal terbaik yang pernah terjadi dalam diri saya: istri saya. Dia adalah inspirasi dan alasan kenapa saya menjadi pria yang lebih baik. Saya mungkin tidak pernah mengatakan hal ini sebelumnya, tapi terkadang saya kagum dengan toleransinya terhadap kekonyolan saya. Mungkin dia melihat sesuatu dalam diri saya yang saya sendiri tidak pernah sadari. Ya, dia wanita yang luar biasa. Mungkin saya harus menulis tentang dirinya supaya anda tahu. 

Dua hal ini adalah ketakutan dan berkat terbesar saya. Sekarang, setelah ditulis dan ditelaah, saya merasa lebih tenang karena hal yang baik lebih dominan daripada yang buruk. Apa yang akan terjadi di usia 40an? Harapan saya di hari ulang tahun ini ada dua. Kalau saya lihat kembali, saya mungkin lebih sibuk sendiri di usia 30an. Saya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga sekarang. Kedua, dan yang ini lebih bersifat pribadi, saya ingin segera bisa berlibur lagi! 

No comments:

Post a Comment