Total Pageviews

Translate

Monday, July 11, 2022

Get

I was a sucker for the plastics since I got my first one back in 2001. I often said I loved the card design and I collected them after they were cancelled, but perhaps I also subconsciously loved being approved for applying cards. I'd never know for sure. Whatever the reason was, I browsed the relevant websites frequently, just in case there was a new one that I'd like to have. 

On the other hand, the internet was so smart these days that it picked up my search result and displayed the ads based on it. And the plastics had changed so much that they were not only issued by banks, American Express and Diners Club anymore. Any companies that were licensed to do financing such as Grab, Crypto.com, Wise or InstaRem could issue Visa or Master these days. Then one day, I saw an ad from Get on the news feed of my Facebook. 

The Get Card.

The concept was quite unique. I was always a supporter of cashless transactions, but I never heard of anything like this being extended to kids. I fancied the idea and it got more interesting as there was this concept of earning their keep. My Dad did that and I believe the impact on me was positive, therefore I'd like to try it out with my daughter, too. Noticed that Revolut offered the same thing, too, but I finally opted for Get as it looked much simplified.

The account opening was seamless and fast, except for the odd behaviour of repeated details after the app pulled data from Singpass. I was using Google Pixel 6 with Android on its purest form, so it had to be the app's fault, haha. Due to this, my daughter's name was listed twice. But I chose only one and the subsequent process was smooth-sailing.

The setup was pretty straightforward. That included disabling the magnetic stripe, online purchase, ATM and enabling the transaction limits. The physical debit card that carried the Visa was ordered and it arrived much earlier than expected. I also installed the app on my daughter's phone and it linked immediately to my account. 

Transaction details. The payment was scheduled, apparently!

I had to top up the account in order to activate it. At the moment, this could only be done using a credit or debit card. It showed Get Kid Account right after that. Upon seeing this, I clicked it as prompted only to realize that it was a a label called Get Kid Account instead of a button to get a kid's account, haha.

Then came the fun part where I got to assigned chores. The interface was quite confusing, I'd say. There was this rolling date saying when the payment date would be, but it was apparently superseded by the default payment scheduled on Sunday. As a result, when she finished her first chore, I sent the money to her account as automatic payment didn't seem to occur. On Sunday, I learnt that each payment I did before was paid again at 8am. 

Her first transaction. She wanted to swipe!

When she first received the card, I did share with her that the card details shouldn't be revealed to anybody. Now that she had some money to spend, I could teach how to use the card. I asked if she would buy me an ice cream at McDonald's and she was okay to treat me. So off we went and bought a strawberry sundae. She did everything herself on a self-service counter and when it was time to pay, she was taken aback when the point of sales beeped before she did anything. "I thought I had to swipe the card first," she said innocently. And I told her that was how we did it a long time ago. 

When we returned to our seats, she said about stuff she'd like to buy and she started asking her Mum for more chores. As I watched the scene unfolded, I ate my sundae, thinking and hoping that I had taught her the right thing: the same lesson I had, wrapped in present day's technology...

Free ice cream always makes me smile!



Get

Saya senantiasa tergila-gila dengan kartu kredit sejak saya mendapatkan kartu kredit pertama saya di tahun 2001. Saya sering berkata bahwa saya suka disain kartunya, yang kemudian saya koleksi setelah kartunya saya batalkan. Selain itu, mungkin juga ada kepuasan tersendiri yang timbul dari disetujuinya aplikasi kartu kredit yang saya ajukan. Saya tidak tahu pasti, tapi apa pun alasannya, saya sudah sejak lama memiliki kebiasaan melihat situs-situs kartu kredit. Siapa tahu ada yang baru dan menarik perhatian saya. 

Berdasarkan kebiasaan saya ini, internet yang kini kian canggih bisa mendeteksi apa yang sering saya cari, lalu menampilkan iklan yang sama kategorinya. Sekedar info, kartu kredit tidak lagi dimonopoli oleh bank, American Express dan Diners Club. Perusahaan yang juga memiliki ijin finansial seperti Grab, Crypto.com, Wise atau InstaRem pun bisa mengeluarkan Visa atau Master sekarang. Suatu hari, saya melihat iklan Get yang muncul di Facebook. 

Kartu Get.

Konsepnya cukup unik. Saya selalu menyukai transaksi non-tunai, tapi saya tidak pernah mendengar hal serupa diterapkan di kalangan anak-anak. Saya tergelitik oleh ide ini dan semakin tertarik pula dengan konsep yang mengajarkan anak tentang arti dari kerja untuk mendapatkan uang. Ayah saya dulu mengajarkan hal serupa dan saya percaya dampaknya positif. Ketika saya hendak mencoba teknologi ini, sempat saya amati bahwa Revolut juga menawarkan konsep yang sama, namun akhirnya saya coba Get karena terlihat lebih sederhana. 

Pembukaan rekening terbilang praktis dan cepat, meski ada kejanggalan data yang seperti terulang dua kali ketika aplikasi Get menarik data dari Singpass, semacam pusat info terintegrasi di Singapura. Saya menggunakan Google Pixel 6 yang sudah jelas murni Android-nya, jadi kesalahan pasti dari aplikasi Get, haha. Karena duplikasi data, nama putri saya terdaftar dua kali, tapi saya hanya memilih salah satu dan prosesnya pun beres. 

Konfigurasi selanjutnya tidaklah rumit. Saya mematikan fitur transaksi lewat lapisan magnet di kartu, belanja online dan juga penarikan ATM. Saya juga mengatur batas transaksi. Kartu debit berlogo Visa pun saya pesan lewat aplikasi dan tiba lebih awal dari estimasi. Selain itu, saya juga mengunduh aplikasi yang sama di HP putri saya. Setelah registrasi, akunnya pun terhubung dengan yang ada di HP saya. 

Daftar transaksi. Pembayaran upah sudah otomatis terjadwal setiap Minggu!

Saya harus memasukkan uang untuk mengaktifkan akun saya. Untuk saat ini, penambahan saldo hanya bisa dilakukan dengan kartu kredit atau debet. Kemudian muncul tulisan Get Kid Account setelah saldo berhasil diisi. Saya coba klik, tapi ternyata itu hanya label bertulisan Get Kid Account yang artinya akun Get untuk anak, bukan tombol instruksi untuk mendapatkan (get) Kid Account, haha.

Setelah itu, saya bebas memberikan pekerjaan. Tampilannya cukup membingungkan menurut saya. Ada tanggal yang selalu berubah dari hari ke hari dan tanggal ini digunakan sebagai tanggal pembayaran. Akan tetapi pembayaran pekerjaan ternyata berdasarkan jadwal yang sudah tersimpan di bagian menu lain, yakni setiap hari Minggu. Alhasil, saya jadi mengira bahwa saya harus mengirimkan uang setiap kali anak saya berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Ketika Minggu tiba, baru saya sadari bahwa apa yang telah saya bayar itu lantas dibayar lagi oleh sistem pada pukul delapan pagi. 

Transaksi pertamanya. Tadinya dia mau gesek!

Sewaktu anak saya menerima kartunya, saya jelaskan padanya detil di kartu yang tidak boleh diberitahukan pada orang lain. Sekarang, setelah dia memiliki uang di saldonya, maka saya bisa ajarkan cara menggunakan kartu. Saya tanyakan padanya apakah dia mau membelikan saya es krim di McDonald's dan dia setuju untuk traktir. Saya amati dari belakang bagaimana dia memesan es kirim di layar sentuh. Ketika tiba di tampilan untuk membayar, dia agak terkejut karena transaksi sudah terjadi saat dia baru memegang kartu di dekat mesin pembayaran. "Saya sangka harus digesek dulu," gumam putri saya. Mendengar ucapannya yang polos, saya jelaskan padanya bahwa memang seperti metodenya bertahun-tahun silam, tapi sekarang cukup didekatkan ke mesin.

Saat kita kembali ke tempat duduk, dia bercerita tentang apa yang hendak dia beli kalau uangnya terkumpul lebih banyak lagi, lalu bertanya pada ibunya, ada tugas apa lagi yang bisa dia kerjakan. Saya menikmati es krim saya dalam hening tatkala menyaksikan semua ini. Di dalam hati saya hanya bisa berharap, semoga saja saya sudah mengajarkan hal yang benar: pelajaran yang sama dengan apa yang saya dapatkan dulu, namun kini dikemas dalam teknologi... 

Es krim gratis selalu membuat saya tersenyum!

No comments:

Post a Comment