Total Pageviews

Translate

Saturday, April 8, 2023

The Details

I told you about my creative process a while ago. Turning ideas into something tangible is what I do. It's fun. So addictive. But one thing I didn't tell you previously, the defining factor that was equally exciting, is the fact-checking process.

Oh yes, I'm really proud of the roadblog101's accuracy. My memory is pretty good that it enables me to tell story the way it happened. More often than not, I remember the events vividly. But names of places sometimes eluded me, especially when they sounded so foreign. This is when the fact-checking began.

At the sake bar I was looking for. 

The recent Japan trip series reminded me again how I normally did this. In this particular story, I was searching high and low for the name of the sake bar I went with Eday. As the place was an integral part of the story, I'd like to include it. But even enlarging Asakusa region on Google Maps didn't help! I still couldn't find it.

Then I remember that I paid the bill using my debit card. I searched for the payment record and I found a long, odd name in one word. As I couldn't read Japanese, I didn't even realize that the name was actually truncated. But it was sufficient for me to use it as a keyword. The moment I googled it, the name appeared: Sake no Daimasu Kaminarimon. It worked!

Timeline on Google Maps.

Another trick I learnt from writing the Japan series is how to make use of Timeline on Google Maps. Now, I'm not sure how many of you are aware of this, but Google is tracking our movement. I could actually open Google Maps and click the Timeline menu to see where I had been from morning till evening, let's say, two weeks ago. It'd show me the whole day route I took. By using this, I could ensure that similar events didn't get mixed up. 

Then of course there is my all-time favorite: Swarm. I've told you this before on a separate story, but let's summarize it here. This app is extremely useful in searching for the places I had been. I can use the keyword I roughly remember, I can search based on the city and I can even zoom into the map to find the location.

A Swarm check-in.

Lastly, and this perhaps works only for me, I actually used the Hard Rock t-shirt as a marker in my mind. For example, the Fukuoka t-shirt reminds me of the visit to Madura, the Paris t-shirt was memorable because I wore it during the trip to Karawang and so forth. Most, if not all t-shirts, were closely associated to a certain event in my life.

So there you go. This is how I got the details right. But why bother? Well, the answer is, because it's the right thing to do. It doesn't matter if the readers check the facts or not. But on a personal level, it is fun. Quite often it is one head-scratching moment, I'll admit, but when you figure it out, it is like, "eureka!"

And I enjoy that feeling.

Visiting Madura.





Detil Cerita

Saya sudah bercerita tentang proses kreatif saya dalam menulis beberapa waktu lalu. Mengubah ide menjadi sesuatu yang bisa dibaca adalah sesuatu yang saya lakukan. Seru dan bikin ketagihan pula. Namun satu hal yang tidak saya jabarkan sebelumnya, yang tidak kalah serunya juga, adalah proses memeriksa kembali fakta cerita. 

Oh ya, saya sangat bangga dengan keakuratan roadblog101. Daya ingat saya tergolong bagus sehingga memungkinkan saya untuk bercerita sesuai dengan kejadian. Saya bisa mengingat rangkaian peristiwa dengan baik. Yang kadang agak menyulitkan itu adalah nama tempatnya, terutama yang berbau asing. Di kala seperti inilah proses pengecekan fakta dimulai.  

Di sake bar yang saya cari-cari.

Liburan ke Jepang baru-baru ini mengingatkan saya kembali, bagaimana saya mengerjakan proses ini. Di salah satu episode, saya mencari nama bar sake yang saya kunjungi bersama Eday. Karena tempat ini adalah bagian integral dari cerita, saya ingin memasukkan namanya. Akan tetapi saya tidak bisa menemukannya, meski sudah saya perbesar kawasan Asakusa di Google Maps. 

Kemudian saya teringat bahwa saya membayar tagihan tersebut dengan kartu debit. Saya cari data pembayarannya dan menemukan sebuah kata yang panjang dan mirip bahasa Jepang. Karena saya tidak mengerti bahasa Jepang, saya bahkan tidak tahu bahwa namanya terpotong. Kendati begitu, apa yang saya temukan ini cukup untuk dijadikan sebagai kata kunci. Begitu saya cari, namanya pun muncul: Sake no Daimasu Kaminarimon!

Timeline di Google Maps.

Trik lain yang saya pelajari dari kisah Jepang ini adalah cara menggunakan Timeline di Google Maps. Saya tidak tahu apakah anda pernah menyadari bahwa Google sebenarnya memantau pergerakan kita setiap hari. Dengan demikian, saya bisa membuka open Google Maps Dan memilih menu Timeline untuk melihat di mana saja saya seharian berjalan, misalnya dua minggu silam. Dengan demikian saya tidak akan keliru dalam bercerita bilamana ada dua peristiwa yang nyaris serupa terjadi dua hari berturut-turut. 

Kemudian ada pula favorit saya dalam memastikan nama tempat: Swarm. Sudah pernah saya ceritakan apa sebenarnya Swarm ini, tapi mari kita rangkum lagi. Applikasi ini sangat berguna untuk mencari tempat yang sudah dikunjungi. Saya tinggal gunakan kata kunci yang saya ingat, saya bisa cari berdasarkan nama kota dan bisa pula saya lacak berdasarkan peta lokasi.

Swarm.

Terakhir, dan yang satu ini mungkin hanya bisa diterapkan oleh saya sendiri, adalah kaos Hard Rock yang identik dengan tempat-tempat tertentu. Misalnya kaos Fukuoka selalu mengingatkan saya pada Madura, kaos Paris berkaitan dengan kunjungan ke Karawang dan sebagainya. Hampir semua kaos ada kenangan tersendiri.

Jadi demikian caranya bagaimana saya bisa mendapatkan detil yang akurat. Kalau pertanyaannya adalah, apa perlu sampai segitunya? Jawabannya adalah karena ini adalah hal benar untuk dilakukan. Tidak masalah apakah pembaca mengecek ulang nama tempatnya atau tidak. Namun di sisi yang lebih personal, semua ini asyik untuk dikerjakan. Ya, seringkali sampai bikin garuk kepala, apa nama tempatnya ini, tapi begitu ditemukan, rasanya seperti, "eureka!"

Dan saya suka perasaan itu.

Di Madura.


No comments:

Post a Comment