Total Pageviews

Translate

Sunday, July 16, 2017

Linda And Siri

The thing with having daughters is, they are lovely and beautiful they melt a father's heart. That's why a father playing dolls with his daughter for three nights in a row isn't as crazy as it sounds. When her mother was busy with her younger sister, Linda naturally turned to me during her playtime and, for the past few days, I ended up playing as Anna from Frozen.

To be frank, it wasn't that bad. The only rule that Linda imposed on me was strictly no singing allowed. She didn't seem to have any objection when I inserted some of the not-so-girlie ideas into the plot we were playing, such as using goo goo g'joob from I Am the Walrus as a keyword to enter the doll house. I also got to change it to alakazam and abracadabra (and she always either forgot or had a problem pronouncing the latter, which was quite funny). On another occasion, I even adapted the scene from Noah's ark by asking her to get as many toys as possible into the doll house before the flood came.

It is all good, except I can't be possibly doing this every night. I'm a father, alright, but I'm also a writer with a blog to run. While it's true that writing is just a hobby and the blog is just an outlet, I have also told myself not to get too complacent and to always have a breakthrough by coming up with something new.

I was exploring the Amazon Affiliate Program that night. After running a blog for six months, I thought it wouldn't hurt if I could monetize it a bit, haha. Learning a new thing definitely took some time. It required some reading and testing so that I could understand how the features worked and what was suitable for roadblog101.com. During the trial and error, Linda came to me a couple of times. She was such a sweet girl that she just asked what I was doing and when I would finish doing it. She also expressed her loneliness by saying she didn't want to play alone. I  said I might take a bit more time, but never really told her when I would finish doing stuff.

Linda went back to her room afterwards and never reappeared again. Then I started hearing her talking to some guy with a strong accent. I soon realized who the person was. It was Siri! She must be very lonely and had no one to accompany her that she tried to comfort herself by talking to an artificial intelligence. What a jerk I was for letting her down!

I quickly dropped what I did and ran to her room. Apparently she had a trouble communicating with Siri, because the AI didn't understand her Singapore accent. The last conversation they had prompted Siri to dial an emergency call. I shut it down immediately and gave her a hug. She was worried if Siri had called the police. In fact, she was so bothered by the incident that she asked me again 20 minutes later, when we were playing dolls, if Siri managed to call the police.

I'm not proud with what had happened between Linda and Siri. On the contrary, I was so ashamed of myself. However, I still have to write it down as reminder for all of us, the adults. We surely don't want our kids to feel less important than what we are doing at the moment. I learnt my lesson the hard way that there'll be time for us to do our own personal stuff, but not at the expense of the children. The last thing I ever wanted was to have a five years old trying her best to figure out why her father didn't want to play with her anymore and I wish I could have handled it better. Don't let the same thing happen to you, too...

When Siri was a better listener than a parent...


Linda Dan Siri

Keunikan dari memiliki dua anak perempuan adalah betapa cantik dan lugunya mereka sehingga hati seorang ayah pun menjadi lembut karena mereka. Ini alasannya kenapa sang ayah rela bermain boneka bersama putrinya selama tiga malam berturut-turut. Ketika ibunya sibuk dengan adiknya, Linda biasanya mengajak saya bermain dan selama beberapa hari terakhir ini, saya memainkan boneka Anna dari film Frozen. 

Tidak terlalu buruk, sebetulnya. Satu-satunya peraturan dari Linda untuk saya adalah tidak boleh menyanyi. Dia tidak keberatan ketika saya memasukkan beberapa ide yang tidak feminim sama sekali ketika kita bermain boneka, misalnya frase goo goo g'joob dari lagu I Am the Walrus Sebagai kata kunci untuk masuk ke rumah boneka. Saya juga diperbolehkan mengganti kata kuncinya menjadi alakazam dan abracadabra (Linda selalu lupa dan kesulitan melafalkan kata kunci yang kedua sehingga terlihat lucu). Di kesempatan lain, saya bahkan bisa mengadaptasikan kisah nabi Nuh dengan memintanya memasukkan mainan sebanyak mungkin ke rumah boneka sebelum banjir datang.

Semuanya berjalan lancar, tapi saya tidak bisa melakukannya setiap malam. Saya sadar bahwa saya adalah seorang ayah, tetapi saya juga seorang penulis yang memiliki sebuah blog. Benar adanya bahwa menulis hanyalah hobi dan blog adalah sarana untuk hasil dari hobi tersebut, tetapi sedapat mungkin saya berusaha untuk tetap aktif. 

Di malam itu, saya sedang mencoba-coba tentang Amazon Affiliate Program. Setelah menjalankan blog selama enam bulan, saya lantas berpikir, mungkin tidak ada yang salah kalau bisa mendapatkan sedikit keuntungan dari hobi ini, haha. Akan tetapi, mempelajari sesuatu yang baru itu membutuhkan waktu. Saya juga harus melakukan testing berulang-kali untuk melihat apa yang cocok untuk roadblog101.com. Sewaktu saya sibuk dengan proyek kecil ini, Linda menghampiri saya beberapa kali. Dia dengan manisnya bertanya, apa yang sedang saya kerjakan dan berapa lama lagi waktu yang saya butuhkan. Dia juga bergumam bahwa dia tidak ingin bermain seorang diri. Sambil terus bekerja, saya lantas menjawab, mungkin masih cukup lama, namun saya tidak memberitahukan kapan saya akan mengakhiri aktivitas saya. 

Setelah itu, Linda kembali ke kamar dan tidak lagi mendatangi saya. Tidak lama kemudian, saya mendengarnya berbicara dengan pria beraksen Inggris kental. Segera saya sadari, siapa itu sebenarnya: suara itu berasal dari Siri! Dia pastilah sangat kesepian sampai terpaksa berbicara dengan kecerdasan buatan yang ada di iPhone. Betapa buruknya saya sebagai seorang ayah karena mengecewakannya seperti itu!

Saya lekas berhenti dan berlari menemuinya. Ternyata dia sedang mengalami masalah komunikasi dengan Siri karena kecerdasan buatan itu tidak mengerti bahasa Inggrisnya yang beraksen Singapura. Percakapan terakhir yang mereka lakukan membuat Siri menelepon ke nomor panggilan darurat. Saya bergegas mematikannya dan memeluk Linda erat-erat. Dia khawatir bahwa Siri telah menelepon polisi. Begitu cemasnya Linda sehingga 20 menit kemudian, ketika kita bermain boneka, dia tiba-tiba bertanya, apakah Siri berhasil menghubungi kantor polisi. 

Saya tidak bangga dengan apa yang terjadi antara Linda dan Siri. Justru sebaliknya, saya malu pada diri saya sendiri. Akan tetapi ini adalah pengalaman berharga, jadi saya tulis. Sebagai orang tua, tentunya kita tidak ingin anak-anak merasa bahwa mereka tidak sepenting apa yang kita kerjakan. Saya belajar dari kejadian ini bahwa ada waktunya kita mengerjakan apa yang kita suka, tapi tidak dengan mengorbankan waktu kita bagi anak-anak. Saya sungguh tidak berharap bahwa anak kecil berumur lima tahun dengan sedih membayangkan kenapa ayahnya tidak ingin bermain dengannya lagi, sebab itu akan menjadi trauma yang tidak terlupakan baginya. Akhir kata, jangan sampai hal yang sama terjadi pada anda juga...

No comments:

Post a Comment