Total Pageviews

Translate

Wednesday, May 29, 2024

The Man Who Tried To Explain Music

One of many interesting things that happened during the trip to Ipoh was Eday's story about a young man who tried to explain music. He studied music as if it was some science. He learnt chords that carried sad feelings. Then he tried to formulate them into something that he could put together like ABC. Mind boggling, eh?

I never heard anything like this before. To me, music and lyrics are something you relate with, not something you try to make sense of. When I write, I simply pour out the inspiration that comes to me. I know when it is worded properly. It's intuitive. I just know it. 

The thought of songwriting as something logical is indeed amusing. How's that even a thing? That's when Eday suggested that perhaps I should explain how I listen to songs. For the fact I often inspired by the lyrics, how does it speak to me in a way many will not understand it? How can a mere song make a person cry?

Upon hearing this, I couldn't help thinking of two songs from Hamilton the musical. The first one was called One Last Time. I was suddenly on the edge of my seat, couldn't take my eyes of the George Washington character as he sang the song with R&B feeling. The words if I say goodbye, the nation learns to move onIt outlives me when I’m gone hit me hard like an epiphany. 

By the time it got to the gospel singing of George Washington’s going home that was responded nonchalantly by George with teach ‘em how to say goodbye, I couldn't help thinking about how one right decision made in the past resonated to this day. It was bigger than ever. I was very much in awe with what I had just experienced.

The second song, It's a Quiet Uptown, was captivating thanks to its melody. I was lured and hypnotized by the choir singing if you see him in the street, walking by himself, talking to himself, have pity. That's when I really listened to find out what's going. The words told me of the pain, the music conveyed the loss. It touched my heart and opened the floodgate of what I feared the most: burying your own child. Then I cried. 

Using the two examples above, the initial attraction always begins with the music. There is something with the groove that makes it irresistible. It could be funky, jazzy or anything that connects me with it. The music doesn't have to complicated, it just has to be relatable. Then, when the powerful lyrics are sung by the right person, you just listen and process both the emotions and the message. And just like that, it becomes the song I love for life. 

That's how it works between the songs and I. It's pure feeling. Nothing logical about it. If that's the case, how to put something that is so abstract into a secret recipe? If indeed it can be done, everyone can write hit songs, then! I don't know, maybe I'm not smart enough. I rest my case. May the young man succeed in his quest one day...

Yani and Hamilton. 



Pria Yang Mencoba Menjelaskan Tentang Musik

Satu dari sedemikian banyak hal menarik yang terjadi saat liburan di Ipoh adalah cerita Eday tentang seorang anak muda yang ingin memahami musik secara logis. Dia mempelajari musik seakan-akan itu adalah sesuatu yang ilmiah. Nada-nada yang bernuansa sedih pun ditelaah. Sesudah itu, dia mencoba merumuskan apa yang diketahuinya supaya bisa dirangkai seperti ABC. Mengherankan, bukan? 

Saya tidak pernah mendengar yang seperti ini sebelumnya. Bagi saya, musik dan lirik adalah sesuatu yang anda rasakan, bukan sesuatu yang dimengerti dan dijabarkan. Ketika saya menulis, saya hanya menuangkan inspirasi yang saya dapatkan. Saya tahu ketika susunan katanya terasa pas. Semua ini intuitif. Saya bisa merasakannya. 

Oleh karena itu ide memahami cara menulis lagu secara logis sangatlah mencengangkan bagi saya. Memangnya ada yang seperti itu? Eday lantas menyarankan, mungkin saya bisa coba jelaskan bagaimana cara saya mendengarkan lagu. Karena saya seringkali terinspirasi oleh lirik, apa sebenarnya yang terjadi sehingga saya bisa merasakan korelasinya sementara bagi orang lain biasa saja? Mungkin saya bisa jelaskan bagaimana sebuah lagu bisa membuat pendengarnya menangis? 

Saat mendengarkan ucapannya, saya jadi teringat dengan dua lagu dari musikal Hamilton. Lagu pertama berjudul One Last Time. Sewaktu saya pertama kali mendengarkan lagu ini, saya duduk terpana di kursi dan fokus pada karakter George Washington saat dia menyanyikan lagu yang berirama R&B ini. Kalimat if I say goodbye, the nation learns to move on. It outlives me when I’m gone menggetarkan hati saya. 

Tatkala bagian George Washington’s going home! dinyanyikan dan ditanggapi George dengan teach ‘em how to say goodbye, saya jadi berpikir tentang bagaimana sebuah keputusan yang benar di masa lampau masih terasa gaungnya di hari ini. Bahkan lebih dahsyat dari sebelumnya! Saya jadi terkagum-kagum dengan apa yang baru saja saya dengarkan.

Lagu kedua, It's a Quiet Uptown, juga memikat karena melodinya. Saya terlena dan terbuai oleh paduan suara yang melantunkan bait if you see him in the street, walking by himself, talking to himself, have pity. Ada nuansa sedih yang membuat saya menyimak lebih lanjut, apa sebenarnya yang terjadi. Lirik lagunya mengabarkan tentang kepedihan Hamilton, musiknya pun terasa lirih. Lagu ini membuat saya terenyuh dan mengingatkan saya tentang satu hal yang saya takuti: perasaan seorang ayah yang harus menguburkan anaknya. Dan saya pun menangis. 

Menggunakan dua contoh lagu di atas, kita bisa lihat bahwa daya tarik sebuah lagu selalu dimulai dari musik. Ada sesuatu dengan irama dan temponya yang membuat lagu itu seksi, entah itu karena nadanya yang funky, jazzy dan sebagainya yang membuat saya suka. Musik dari sebuah lagu tidak harus rumit, tapi hendaknya bisa dinikmati oleh pendengar. Setelah itu, ketika liriknya dibawakan oleh penyanyi yang tepat, saya mendengar dan mencerna emosi dan apa yang disampaikan. Ketika semua ini terjadi, lagu tersebut akan menjadi favorit saya. 

Bagi saya, demikianlah prosesnya. Semua ini berdasarkan perasaan. Tak ada yang logis di sini. Kalau memang demikian, apakah bisa menjabarkan sesuatu yang abstrak ini menjadi sebuah rumus? Kalau memang bisa, berarti semua orang bisa menjadi penulis lagu yang sukses? Entahlah, saya tidak secerdas itu. Mungkin anak muda itu bisa memecahkan misteri ini suatu hari nanti... 

No comments:

Post a Comment