Total Pageviews

Translate

Wednesday, October 14, 2020

The Mystery Of Staying Healthy

When I suggested to my daughter to turn off the aircon, she often replied me this, "you are from Pontianak, Papa. That's why you can stand the heat."

I'd smile when I heard that. I reckon there was some truth in her innocent comment. I don't recall complaining about the weather in Singapore and I certainly could sleep soundly without aircon at night. 

Furthermore, come to think of it, the concept of turning on the aircon just for us to hide beneath the comforter were a rather strange behaviour. It was like trying to stay warm in a room conditioned to be below 20 degrees. What a struggle! We might as well switch off the aircon and sleep without any blankets.

And that's exactly what I did last December, when my family went back to Bandung. Since I slept alone, I had the liberty of not switching on the aircon. I noticed that when the night was hot, there was this feeling that I had slept for long hours, though in reality it was only two or three hours. I knew this because sometimes I checked my phone when I woke up to drink water. After midnight, the temperature normally dropped and I really had a good sleep. It got even better when it was raining! Since then, I enjoy sleeping without aircon again. It felt just nice.

Right around the same time, I had a trip to Semarang with high school friends. I knew we'd hang out till late at night, so I took vitamin C as an antioxidant and a way to boost up immunity. Simply put, I didn't wish to fall sick, but long after holiday was over, the habit continued. My work could be stressful and long hours at times. Since I didn't eat fruits regularly, I thought vitamin C would help.

Now, up until here, you might be wondering why I'd been telling you two seemingly unrelated events. The truth is, I used to suffer from the complete package of illness every two or three months: sore throat, runny nose and fever. However, it'd been close to a year since I first did two things I mentioned above and I never fell sick thus far. I still sneezed a bit sometimes, but I had neither sore throat or fever. It was unprecedented! 

I don't really know which one is the main contributing factor of me being so healthy. There were times when I thought that perhaps it got to do with the mindset. I mean, yes, vitamin C might have done its job, but let's not discount the fact that I might have been subconsciously telling myself I always felt healthy after consuming vitamin C. Talk about the power of suggestion!

I did a basic check-up recently and the result was good, so there was no side effect of taking vitamin C for the past 10 months. It'd been quite unbelievable and miraculous, I'd say, because I never expected to be in such a good health for almost one year. I hadn't even touched my 14 days sick leave entitlement yet! What I did worked out well for me, so if this story makes any sense to you, feel free to give it a try!


Vitamin C and aircon.


Misteri Kesehatan

Setiap kali saya menyarankan putri saya untuk mematikan AC, dia sering menjawab saya seperti ini, "tapi Papa berasal dari Pontianak, makanya bisa tahan cuaca panas." 

Saya tersenyum saat mendengar celotehannya yang polos itu. Mungkin ada benarnya juga. Saya tidak ingat kalau saya pernah mengeluh tentang cuaca di Singapura dan saya tetap bisa tidur nyenyak tanpa AC di malam hari.

Kalau dipikirkan lebih lanjut, konsep menyalakan AC dan lantas bersembunyi di balik selimut itu sebenarnya agak janggal. Kita jadi seakan-akan mencari kehangatan di dalam ruangan yang kita atur temperaturnya sehingga berada di bawah 20 derajat. Akhirnya jadi semacam perjuangan! Daripada repot begitu, kenapa tidak kita matikan saja AC-nya dan tidur tanpa selimut? 

Dan ini yang saya lakukan di bulan Desember lalu, ketika istri dan anak-anak pulang ke Bandung. Karena tidur sendiri, saya memiliki kebebasan untuk tidak menyalakan AC. Saya amati bahwa di kala panas itu saya rasanya sudah tidur lama sekali, padahal kenyataannya cuma dua atau tiga jam. Saya bisa mengetahui hal ini karena saya memiliki kebiasaan untuk mengecek telepon genggam saat terbangun untuk minum air putih. Di tengah malam, cuaca akan berubah menjadi dingin dan jadi enak untuk tidur. Bilamana malam itu hujan, akan lebih nyenyak lagi tidurnya. Sejak itu, saya kembali menyukai tidur tanpa AC. Rasanya pas!  

Di saat yang hampir bersamaan, saya berlibur bersama teman-teman SMA ke Semarang. Saya tahu bahwa kita akan berbincang hingga larut malam, jadi saya rutin meminum vitamin C sebagai antioksidan yang berguna untuk menjaga imunitas tubuh. Kebiasaan ini lantas berlanjut. Pekerjaan saya terkadang panjang waktunya dan saya senantiasa harus berpikir cepat dan fokus untuk memecahkan masalah. Karena saya jarang makan buah, saya pun konsumsi vitamin C secara rutin. 

Sampai di sini, anda mungkin heran, kenapa saya bercerita tentang dua hal yang sepertinya tidak saling berkaitan ini. Jujur saya sampaikan bahwa sebelum ini, saya sering sakit tenggorokan, batuk, pilek dan demam setiap dua atau tiga bulan sekali. Namun sekarang, semenjak saya mulai melakukan dua hal di atas, hampir setahun lamanya saya tidak pernah sakit lagi. Terkadang saya masih bersin sedikit terutama di pagi hari, ketika bangun tidur, tapi tidak lagi sakit tenggorokan, batuk, pilek dan demam. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. 

Saya tidak tahu persis apa yang menjadi faktor utama dari kesehatan yang prima ini. Ada kalanya saya jadi merasa apakah ini hanya kekuatan pikiran semata, hehe. Ya, vitamin C memang ada khasiatnya, tapi mungkin juga kebiasaan mengkonsumsi vitamin C ini menjadi sugesti tanpa sadar bagi saya sehingga selalu merasa sehat. 

Baru-baru ini saya melakukan check-up tahunan dan hasilnya bagus. Tidak ada dampak negatif dari konsumsi vitamin C selama 10 bulan terakhir ini. Rasanya sulit dipercaya dan ajaib, sebab tidak pernah terpikirkan bahwa saya akan sesehat ini. Saya bahkan belum pernah cuti sakit sekalipun sepanjang tahun ini. Nah, jika semua ini terdengar masuk akal dan membuat anda terinspirasi, silahkan dicoba! 

No comments:

Post a Comment