Total Pageviews

Translate

Monday, November 29, 2021

The Wait

I remember watching a movie called the Terminal at Gajah Mada Plaza, back in the days when I was working in Jakarta. The movie's tagline was life is waiting. I loved it since then, as it was something that I could relate with. All my life, I'd had been waiting frequently, sometimes in uncertainty.

I could tell you a lot of things about waiting, like when I was waiting for the girl I liked to be the one (and I waited seven years for this to happen), when I waited for my chance to watch Paul's concert (and I waited two years for this to happen), and many more. As a matter of fact, it's been almost two years and I'm still waiting for the Japan trip with Parno to happen. But no, let's limit the scope of this story to only movies.

Why movies? Because I often found myself waiting for certain movies lately. I was both passionate and excited! Looking back, this craze probably started with the first Avengers movie. It was a historical moment! Prior to MCU, no movies were ever plotted to be in-sync and heading to one movie that linked them all. It was huge!

Then of course when DC decided to do the same with Justice League, I was like, "woo-hoo!" I loved DC more, so my expectation was all-time high! But it turned out to be disappointing. Even Snyder's Cut was actually overrated. It wasn't that good, but definitely an improved version if compared with Whedon's. 

With Shin Godzilla in Fukuoka.
Photo by Yani Evelyn Robinson.

Another long waited one was Godzilla vs. Kong. I wasn't born yet when the two kaijus had a battle for supremacy back in the 60s, so when the MonsterVerse started and it'd lead to this ultimate fight, I knew it'd be worth the wait. I mean, it'd be finally happening in my lifetime! I wouldn't miss it for the world! And indeed it turned out to be satisfying. God versus King! It couldn't get bigger than this!

The same enthusiasm brought me to this very moment. The Beatles: Get Back. I memorised the date, 25 November, and I did the countdown. To be frank, I was anxious, didn't know what to expect. I mean, the runtime was almost eight hours. That was long for what John described as the most miserable session on earth, but it turned out to be enjoyable to watch. If I had to sum it up in a sentence, John was wrong and the Beatles were great!

But even the Beatles didn't excite me the most this round. The one that inspired this writing was Spider-Man: No Way Home. I had to say that I didn't really like the first two Spider-Man movies starring Tom Holland, but this one got me obsessed! No, I didn't really care about multiverse or the rumor that Tobey Maguire and Andrew Garfield would be in the movie. The biggest hype for me was Charlie Cox appearing as Matt Murdock. Daredevil would finally join the MCU! I'm sold! Take my money already!



Penantian

Saya terkenang saat saya menyaksikan film berjudul The Terminal di Gajah Mada Plaza sewaktu saya masih bekerja di Jakarta. Film ini memiliki slogan life is waiting yang bisa diterjemahkan sebagai hidup adalah penantian. Saya langsung menyukai slogan ini, sebab relevan artinya bagi saya. Sepanjang hidup, saya seringkali menanti, bahkan saat apa yang saya tunggu itu terasa tidak pasti. 

Saya bisa bercerita banyak tentang hal ini, misalnya saat saya menanti tibanya hari dimana sang pujaan hati menjadi pasangan saya (dan saya menanti tujuh tahun lamanya) atau ketika saya menantikan kesempatan untuk menonton konser Paul (dan saya menanti dua tahun lamanya) dan masih banyak lagi contoh lainnya. Bahkan saat ini pun saya sedang menanti liburan ke Jepang bersama Parno dan teman-teman. Akan tetapi untuk topik kali ini kita batasi tentang film saja. 

Kenapa film? Ini karena saya menyadari bahwa belakangan ini saya sering menunggu tanggal tayang film-film tertentu. Saya menanti dengan sabar dan antusias! Kalau dilihat kembali, kecenderungan ini mungkin bermula dari film Avengers yang pertama. Ini adalah sebuah peristiwa bersejarah! Sebelum MCU, tidak ada film-film yang dirancang untuk menyatukan tokoh-tokoh utamanya di satu film yang menggabungkan semua alurnya. Ini sungguh sebuah terobosan dahsyat! 

Kemudian, ketika DC memutuskan untuk melakukan hal yang sama dengan Justice League, saya merasa sangat girang. Saya lebih suka DC, jadi harapan saya pun melambung tinggi. Namun filmnya ternyata mengecewakan. Bahkan Snyder's Cut juga tidak terlalu bagus dan hanya sedikit lebih baik bila dibandingkan dengan versi Whedon. 

Bersama Shin Godzilla di Fukuoka.
Foto oleh Yani Evelyn Robinson.

Film lain yang juga saya tunggu-tunggu adalah Godzilla vs. Kong. Saya belum lahir ketika dua kaiju ini saling baku hantam di tahun 60an, jadi tatkala MonsterVerse dimulai dan ceritanya mengarah ke pertarungan antara Godzilla dan Kong, saya tahu ini patut dinantikan. Dan benar saja, adegan dimana kedua monster ini berlaga sangatlah seru. God melawan King! Luar biasa pokoknya.

Antusiasme yang sama pun membawa saya tiba di serial pendek the Beatles: Get Back. Saya hafal tanggalnya, 25 November, dan menghitung mundur. Terus-terang, saya agak gugup juga, tidak tahu pasti seperti apa filmnya. Maksud saya, durasinya ini hampir delapan jam, sungguh panjang untuk apa yang John sebut sebagai sesi rekaman yang paling sengsara di dunia. Siapa sangka malah tidak terasa membosankan? Jika saya harus menjabarkannya dengan satu kalimat, maka ulasan saya adalah sebagai berikut: pendapat John menyesatkan dan the Beatles memang hebat! 

Kendati begitu, the Beatles bukanlah yang paling saya nantikan kali ini. Yang menjadi inspirasi tulisan ini adalah Spider-Man: No Way Home. Secara pribadi, saya tidak begitu menyukai dua film pertama Spider-Man yang dibintangi oleh Tom Holland, tapi yang satu ini membuat saya terobsesi! Saya tidak terlalu peduli dengan multiverse atau rumor bahwa Tobey Maguire dan Andrew Garfield akan muncul di film. Yang paling saya harapkan adalah kemunculan Charlie Cox sebagai Matt Murdock. Kalau benar begitu, artinya Daredevil akhirnya menjadi bagian MCU! Pokoknya film ini wajib ditonton pada hari pertama!

No comments:

Post a Comment