Total Pageviews

Translate

Tuesday, September 5, 2017

That Comedy Show

I finished That '70s Show recently, the third sitcom I ever completed so far. At first, because I'd heard about it many times, I thought of having a peek at one episode just to satisfy my curiosity. However, it was so good that I was hooked on it immediately. The casting and characterization were right from the beginning. When the show first started, Eric, Donna, Hyde, Kelso, Jackie and Fez (a foreign kid with an unknown origin, haha) were unbelievably young, they definitely cut it as high school students. That aside, the series actually featured the parents prominently and I was surprised that I was okay with that. In fact, I think the coolest character of the show was Red Forman. I was very much impressed that the bad guy in RoboCop could be that funny. The only problem I had with That '70s Show was how it was marred by the problem of actors leaving the show. Even the main character, Eric Forman, left and only came back for a good 10 minutes on the last episode. Anyway, it was a small issue as compared with the fun I had throughout that '70s ride. 

Since That '70s Show was the third, what was the first, then? Well, I got a long history with sitcom and it was started with Friends. Still the greatest show on earth, I guess. My friend Ardian and I watched it during our college days in Pontianak and it was constantly discussed and heavily referenced in our conversation. I watched the latter half of the series, including the last one, in Jakarta, sharing the fun with my colleague Rusli this time. Then we were Pheng iuthe Teochew version of Friends, and as a bunch of bachelors living together in Singapore, we would spent time watching the rerun of Friends (oh yeah, we reran it ourselves, as I owned the complete set) at night in our living room. Years later, Emily, a name of my favorite character in Friends, ended up as the middle name of my daughter. 

Friends and How I Met Your Mother.

What's so special about Friends that it was deeply entrenched in me? Well, the show was about the hilarious and lovely friends (Joey and Chandler were the funniest, Phoebe was weird, Monica was loud and we rooted for the love story between Ross and Rachel) as they went thru stages in life, certainly something that I could relate with. Another plus point that I always loved from Friends was the friendly hugging, something that we Asians don't normally do. The simple gesture went along way to show that as friends, after things are said and done, we forgive and forget. It was in line with what the theme song was singing about: I'll be there for you.

After Friends, the next one that came into the picture was How I Met Your Mother. While the title might not sound convincing, it did convey the whole premise of the show: one long story about how the titular character, Ted, together with Barney, Robin, Marshall and Lily, met the mother. It was like an updated and modernized version of Friends, with Ted and Robin filling in the shoes of Ross and Rachel. Also worth mentioning is Neil Patrick Harris as Barney Stinson, whose performance was legen... wait for it... dary! He was just awesome, thanks to his over-the-top antics, the Playbook, Bro Code and so forth. He was also inspirational. I mean, only Barney could say stuff like, "when I get sad, I stop being sad and be awesome instead." As crazy as it sounded, I actually laughed and agreed with that. While it didn't say I'll be there for you, it was definitely brimming with optimism.

Now, as I wrote this, I realized that what interesting here is the thin red line among those three. While I was progressing up and down from a bunch of friends who hung out at the cafe, drinking coffee (Friends) to a bunch of friends who hung out at the bar, drinking beer (How I Met Your Mother), to a bunch of friends who hung out at the basement and weren't old enough to drink beer (That '70s Show), the idea behind it remains the same. All of them were about the friendship, the love and the fun in life. If a person's character is ever defined by what one likes, watches and is influenced by, this may explain why I am who I am today...


Pertunjukan Komedi Itu

That '70s Show adalah sitcom ketiga yang saya tonton sampai habis baru-baru ini. Pada mulanya, saya cuma coba-coba satu episode untuk menghilangkan rasa penasaran saya, terutama karena saya sering mendengar tentang serial komedi ini. Setelah menyelesaikan satu judul pertama, ternyata saya malah menjadi ketagihan. Para aktor yang membintangi seri ini sangat pas dalam memerankan karakternya. Eric, Donna, Hyde, Kelso, Jackie dan Fez (pelajar asing yang tidak jelas asal-usulnya, haha) masih sangat muda di awal cerita, sehingga terlihat meyakinkan sebagai murid SMA. Di samping itu, serial ini juga unik karena menampilkan para orang tua secara konstan sebagai bagian dari setiap cerita. Saya tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, tetapi saya ternyata menyukainya dan favorit saya adalah Red Forman. Pemerannya adalah orang yang membintangi penjahat di film RoboCop dan saya sangat terkesan bahwa dia bisa melucu dalam perannya yang tegas sebagai seorang ayah. Jika ada kekurangan That '70s Show, maka itu adalah masalah perginya aktor-aktor dari serial tersebut. Bahkan tokoh utamanya, Eric Forman, pergi dan kembali hanya untuk 10 menit di episode terakhir. Untung saja secara keseluruhan ceritanya masih tetap memikat. 

Nah, jika That '70s Show adalah yang ketiga, apa judul sitcom pertama yang pernah saya tonton? Saya telah menonton sitcom sejak puluhan tahun silam, dimulai dari Friends. Sewaktu kuliah di Pontianak, saya dan teman saya Ardian mengikuti serial ini dan kita sering berbagi cerita yang telah kita tonton. Ketika saya pindah ke Jakarta, saya lanjut menonton Friends hingga usai, kali ini bersama Rusli, kolega saya. Setelah itu, sebagai bagian dari kumpulan bujangan yang tinggal serumah di Singapura, kita secara kolektif bahkan sempat memerankan Pheng iuFriends versi Tiochiu. Di malam harinya, kita akan berkumpul di ruang tamu untuk menyaksikan pemutaran ulang serial Friends (oh ya, kita putar ulang sendiri, karena saya memiliki DVD Friends, satu set komplit). Bertahun-tahun kemudian, saya menamai anak saya Emily berdasarkan karakter favorit saya di Friends. 

That '70s Show di Netflix

Sebenarnya apa yang istimewa dari Friends sehingga serial ini benar-benar mengakar pada diri saya? Saya rasa karena topik yang diangkat, dimana serial ini menyoroti kehidupan enam orang sahabat yang lucu dan benar-benar dekat satu sama lain. Ada Joey dan Chandler yang paling lucu, Phoebe yang nyentrik, Monica yang nyaring dan tentu saja Ross dan Rachel, pasangan ideal. Bersama-sama mereka mengarungi setiap jenjang kehidupan, sesuatu yang tentunya relevan buat saya. Hal lainnya yang menarik dari Friends adalah budaya mereka dalam berpelukan sebagai teman, sesuatu yang jarang dilakukan oleh orang Asia. Saya selalu merasa bahwa cara menunjukkan simpati yang sederhana ini sebenarnya sangat luar biasa dampaknya, dimana setelah kita bersalah baik dalam perkataan maupun perbuatan, kita memaafkan dan melupakannya. Ini juga jelas senada dengan tema yang diusung di lagunya, bahwa saya akan selalu hadir untukmu.

Setelah Friends, yang saya tonton berikutnya adalah How I Met Your Mother. Walau terdengar konyol, judul ini betul-betul mewakili inti dari serial tersebut: satu cerita panjang dimana tokoh utamanya, Ted, bersama-sama dengan Barney, Robin, Marshall dan Lily, bertemu dengan Sang Ibu. Serial ini bagaikan versi baru dan modern dari Friends, dimana Ted dan Robin seperti menggantikan peran Ross dan Rachel. Yang juga wajib disebutkan di sini adalah akting Neil Patrick Harris sebagai Barney Stinson yang legendaris. Dia bukan saja luar biasa lucu di sini, tapi juga inspirasional. Hanya Barney yang bisa berkata, "ketika saya sedih, saya berhenti merasa sedih dan memilih untuk merasa keren." Walau kedengarannya gila, tapi kalau Barney yang berucap, rasanya bisa dimaklumi dan susah dibantah. Dengan segala kekonyolannya, serial ini sungguh terasa optimis. 

Sekarang, selagi saya menulis ini, saya jadi menyadari adanya benang merah antara tiga serial ini. Bermula dari sekumpulan teman yang nongkrong di kafe dan minum kopi (Friends), saya lanjut dengan sekumpulan teman yang nongkrong di bar dan minum bir (How I Met Your Mother) dan sekumpulan teman yang nongkrong di ruang bawah tanah dan masih terlalu muda untuk minum bir (That '70s Show), namun ide yang melatarbelakangi semua ini selalu sama. Semuanya selalu bercerita dengan persahabatan, cinta dan kegembiraan dalam hidup. Jika karakter seseorang sedikit banyak ditentukan dari apa yang ia sukai, ia tonton dan apa yang mempengaruhinya, mungkin ini bisa menjelaskan kenapa karakter saya seperti ini...

No comments:

Post a Comment