Total Pageviews

Translate

Wednesday, December 27, 2023

2023 In My Mind

I rarely write a year-in-review. The only time I did it was, perhaps, in 2020. The first year of COVID-19. Very unusual, a pandemic of an unprecedented scale, and it was bleak. The future was so uncertain that I just had to write about hope and survival

Considering how gloomy it was previously, the year 2023 felt liberating. It was also different than 2022, when the world was opening. All the travels done last year felt like trial runs. I remember a driver in Kolkata telling me that nobody wore mask there because COVID was no more. It sounded almost comical then, until it was proven to be true in 2023.

Hence the trips I had this year: Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone, Doha, Geneva, Lyon, Interlaken, Lucerne, Zürich, Vaduz, Innsbruck, Salzburg, Bangalore, Pontianak, Jakarta and Batam. I went to places I hadn't been, I rediscovered the places I had seen. Talk about a freedom regained! It was good to be out and about again!

The 20 destinations mentioned above!

Dreams did come true in 2023, all right. But the best part of the travels was never something I planned. No, moments that happened once in a lifetime couldn't be engineered. They happened spontaneously, the way life should be. You had to be there at the right time. These moments couldn't be recreated and you could only be grateful knowing that you had been part of them.  

And I was blessed with not only one, but three moments like this while I was in Japan: the cold night at a tiny sake bar in Ueno; Parno at Hard Rock Cafe; the time Eday and I discovered Snow Drop in Asakusa. Those moments would forever be mine. Ones that I will cherish for the rest of my life. 

Travels. Dreams. Moments. These alone would have made it a great year, but 2023 still had more to offer. Even when the experience wasn't exactly pleasant, I still treasured and learnt from it. Yes, I was referring to the day I sprained my ankle. Ironic though it was, we made it all the more memorable by choosing to have some fun and laugh about it. At the same time, it also reminded me of what John Lennon had sung before: life is what happens to you while you're busy making other plans. He was right. Life is fragile, so live to the fullest while you can. 

Once upon a time on a wheelchair.

And 2023 was also the year I conquered my fear. I was a nervous wreck whenever the water level reached my neck. I had a phobia that the water would go into my ears if I submerged. I felt like drowning when I was lying face down in the water. For the past 42 years in my life, I couldn't swim. 

Swimming felt impossible until one day in 2023, when I opened my eyes and found myself afloat. Just like that, the fear suddenly subsided. Unbelievable. But it didn't happen instantly for sure. I lost my balance and panicked many, many times. I choked on water and indeed it went into my ears. I even wondered why my progress was so slow that I might never succeed. But similar to learning how to ride a bike or drive a car, I paid my dues. Then for the first time ever, I swam. Not really good, but I guess it can only get better. 

And 2023 was equally great even when it wasn't about me. My wife, she had dreamt of going to Switzerland since God knows how long. There was also the Sound of Music in Austria, of course. For that few hours in her life, she was simply that little girl who finally fulfilled the dream that began years ago, when her father introduced Julie Andrews to her. I am just glad I was there to make it come true. 

Yani and the Sound of Music.

To top it off, there was Now and Then, the last Beatles song ever. So poignant, sentimental, just the kind of closure I needed as this year headed to an end. Seriously, what else can a person ask for in this lifetime? I can only be thankful that 2023 had been brilliant. I don't know what 2024 will bring, but this year certainly taught me that one can't be too afraid to live!



2023 Di Benak Saya

Saya jarang menulis tentang ulasan tahun yang saya jalani. Sekali-sekalinya saya menulis topik ini mungkin di tahun 2020, tahun pertama COVID-19. Sungguh berbeda, sebuah pandemi dengan skala yang belum pernah saya lihat sebelumnya, dan tampak suram. Masa depan terlihat tidak pasti dan saya ingin bercerita tentang harapan dan bertahan hidup

Dibandingkan dengan kesuraman di zaman korona, 2023 terasa merdeka. Meski korona mulai berakhir di tahun 2022, dunia baru perlahan-lahan membuka diri dan semua perjalanan di tahun tersebut terasa seperti uji-coba. Saya ingat dengan perkataan supir saya di Kolkata bahwa COVID sudah tamat, makanya tidak ada yang memakai masker di sana. Ucapannya terasa kocak saat itu, namun akhirnya terbukti benar di tahun 2023. 

Karena itulah saya melanglang buana di tahun ini: Manila, Tokyo, Kawazu, Yuzawa, Niigata, Yokohama, Hakone, Doha, Jenewa, Lyon, Interlaken, Lucerne, Zürich, Vaduz, Innsbruck, Salzburg, Bangalore, Pontianak, Jakarta dan Batam. Saya pergi ke tempat yang belum pernah saya kunjungi dan saya menemukan kembali tempat-tempat yang sudah saya datangi. Sungguh sebuah kebebasan yang diperoleh kembali! Senang rasanya bisa seperti ini lagi. 

20 tujuan yang disebutkan di atas!

Banyak impian terwujud di tahun 2023, tapi hal-hal terbaik dalam perjalanan ini bukan sesuatu yang saya rencanakan. Oh, segala sesuatu yang berkesan itu tidak bisa direkayasa. Semua ini terjadi secara spontan seperti halnya hidup ini. Kita hanya bisa berharap ada di sana di saat yang tepat. Dan untuk semua yang tidak bisa dirancang ulang ini, kita hanya bisa bersyukur bahwa kita bisa menjadi bagian dari peristiwa tersebut. 

Dan saya diberkati tidak hanya satu, tapi tiga peristiwa menyentuh sewaktu berada di Jepang: di malam yang dingin, di sebuah kedai sake kecil di Ueno; Parno di Hard Rock Cafe; di kala Eday dan saya menemukan Snow Drop di Asakusa. Tiga kejadian ini akan selalu menjadi kenangan indah yang akan hidup sampai akhir hayat saya. 

Berkelana. Impian. Momen. Tiga hal ini sudah cukup untuk membuat tahun ini luar biasa, tapi 2023 masih memiliki banyak kejadian lainnya. Bahkan ketika pengalaman tersebut tidak menyenangkan pun saya masih bersyukur dan bisa belajar dari apa yang terjadi. Ya, yang saya maksudkan adalah ketika kaki saya terkilir. Meski ironis, kita masih bisa menyikapi kejadian itu dengan canda dan tawa. Di saat yang sama, musibah tersebut juga mengingatkan saya tentang apa yang pernah dinyanyikan oleh John Lennon: hidup adalah apa yang terjadi ketika engkau sedang sibuk merencanakan hal lain. John benar. Hidup itu rapuh, maka hiduplah sepenuhnya selagi bisa. 

Suatu ketika di kursi roda.

Dan di tahun 2023 juga saya menaklukkan rasa takut saya. Saya sangat gelisah bila ketinggian air sudah mencapai leher. Saya memiliki fobia bahwa air akan masuk ke telinga kalau saya menyelam. Saya merasa akan tenggelam bilamana posisi saya tengkurap dengan wajah terendam air. Dalam 42 tahun terakhir, saya tidak bisa berenang. 

Dan berenang terasa mustahil sampai suatu hari di tahun 2023, tatkala saya membuka mata di dalam air dan menyadari bahwa saya mengapung. Di saat itu pula, rasa takut itu sirna. Sulit dipercaya. Tapi tentu saja semua ini tidak terjadi dalam sekejap. Entah berapa kali sudah saya kehilangan keseimbangan dan panik. Saya tersedak air dan telinga pun kemasukan air. Saya bahkan berkecil hati, kenapa perkembangan saya pelan dan merasa mungkin saya tidak akan bisa. Namun seperti halnya kita belajar sepeda atau mengemudi mobil, jerih-payah saya terbayarkan. Kemudian, untuk pertama kalinya, saya bisa berenang. Masih perlu banyak latihan, tapi saya rasa perkembangannya akan semakin baik. 

Dan 2023 masih tetap terasa menakjubkan, bahkan ketika segala sesuatu itu bukanlah tentang saya. Istri saya sudah lama mendambakan untuk pergi ke Swiss. Dia juga sangat menyukai the Sound of Music yang berlatar Austria. Dan untuk beberapa jam dalam hidupnya, dia akhirnya mewujudkan impiannya sedari kecil yang bermula sewaktu ayahnya memperkenalkan Julie Andrews kepadanya. Saya senang bisa membantunya mewujudkan semua itu. 

Yani dan the Sound of Music.

Selain itu, ada pula Now and Then, lagu terakhir the Beatles. Ada perasaan senang bercampur sedih saat menyadari bahwa kisah terhebat di abad 20 itu pun akhirnya tuntas ditutup dengan lagu ini. Jadi apa lagi yang bisa diharapkan seseorang dalam hidup yang penuh berkah ini? Saya hanya bisa berterima kasih karena tahun ini sudah begitu dahsyat dan penuh kesan. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di 2024, tapi yang jelas tahun ini mengingatkan saya kembali untuk tidak terlalu khawatir dalam hidup ini! 

No comments:

Post a Comment