Total Pageviews

Translate

Sunday, July 1, 2018

Roadblog202

Just a disclaimer here, no, I'm not changing the name. It's just, for some strange reason, the 202nd article feels like a milestone. It's been a long away since our first blog post. We've even surpassed the number 101 twice with this one! Hence, for this occasion, I'd like to look back and reminisce for a while.

If you check out the origin of the writing, it was meant to be a tryout and getting back in the game again. I couldn't even get Roadblog as the original name was already taken, so I added the suffix 101 to indicate the beginner level instead. I was taking it lightly, just for the fun of it.

By the way, for those who fail to understand last part of the previous statement, I'd like convince you that writing is fun and everybody can write. Just be true to yourself. So why Roadblog101 again? It's because we, the commoners, have stories to tell.

Long time ago, when I was deep in thoughts as a struggling writer in Jakarta.

That's how the slogan was born. After doing all the stuff by myself throughout the first month, I thought perhaps I should apply the Beatles' way where each member actually contributed something. There were people saying, "perhaps you should be more focused on only one thing," but why stopped at one thing and limited ourselves at that? That's why Roadblog101 were written by many people about many things, ranging from travel, food, music, hobby, mystery, general stuff to life itself. 

Alvin was the first to join and then my wife, Nuryani, participated as well. There were quite a number of people that came along since then: Brick, Eveleen, Parno, Budiman, Steva and Hendra. The names I mentioned earlier were the inductees of Roadblog101 Hall of Fame, something that I made up to to honor those that had contributed more than one blog post, haha. Having said that, of course there were one-hit wonders such as Endrico, James and Henky.

The Roadbloggers!

Roadblog101 itself had grown up quite a fair bit since the day it was unveiled. Eday was kind enough to lend his talent and came up with the logo. Apart from having a proper roadblog101.com, it is now found on Facebook, Twitter, Instagram and Pinterest (I also tried tumblr, but it didn't work out), so follow at least one to ensure that you got the latest update. Do take note as well that some photos are only available on Instagram, haha.

Now, let's talk about the fun part of it. The idea of writing is to honestly expressing yourself. I love that and the blog is the right medium for me now, because I can just get the thoughts out of my head quickly and move on to other stuff. At the same time, just like how I learn from fellow Roadbloggers and other sources, I hope my writing benefits the readers, too. 

When I said readers, I meant the world. Yes, because it's online, Roadblog101 is read by people from around the world. I have this habit of checking out the statistics since I started this. The top three are often Singapore, Indonesia and the US. But there were times when other countries topped the bill, too. Australia was number one when Kathryn Bonella shared my review about her book. The Philippines went wild when Filipino Fiesta, a restaurant in Singapore, shared the article with the same name. I also couldn't help noticing that Henky's only article was often pinned by others on Pinterest (I think the same article is also responsible for bringing in readers from Peru). Alvin's Keadilan Bagi Keluarga is often searched via Google and easily one of the blog posts that has the most readers (it is trailing behind behind an article about Limin and the other one called From Ahok). Then there are regular readers from non-English speaking countries such as France and Ukraine. I am often puzzled by this strange fact, but I sincerely thank you all for staying with Roadblog101 for the past one and a half year.

It's been a great ride, but no, we're not done yet! There are a lot more that I believe we'll be writing about. Feel free to join us, too! I'll see you when it's time to do the recap again. Perhaps we'll call it Roadblog303 or Roadblog404, haha.

The statistics, right before Roadblog202.


Roadblog202

Sebagai klarifikasi atas judul di atas, kita tidak berganti nama, hehe. Hanya saja artikel ke-202 ini terasa seperti sebuah peristiwa penting. Rasanya sudah lama sekali terhitung sejak semua ini dimulai. Kita bahkan sudah melampaui angka 101 sebanyak dua kali dengan artikel yang satu ini. Oleh karena itu, untuk kesempatan ini, saya ingin berhenti sejenak dan mengenang kembali perjalanan Roadblog101. 

Jika anda baca bagian asal-usul Roadblog101, anda akan lihat bahwa ini semua berawal dari percobaan saya untuk kembali menulis setelah berhenti selama empat tahun. Saat itu saya bahkan tidak bisa menggunakan nama Roadblog karena sudah dipakai oleh orang lain, jadi saya tambahkan akhiran 101 untuk menandakan bahwa ini adalah level pemula. Saya tidak ingin sesuatu yang terlalu serius dan hanya ingin sekedar bersenang-senang. 

Oh ya, jika anda tidak mengerti bagian terakhir dari kalimat di atas, saya ingin meyakinkan anda bahwa menulis itu menyenangkan dan setiap orang bisa menulis. Anda hanya perlu jujur menuliskan apa yang anda pikirkan. Itu saja kuncinya. Jadi kenapa saya memulai Roadblog101? Itu karena kita sebagai orang biasa juga memiliki cerita untuk dibagikan.

The Beatles Fab Four Taxi Tour, artikel pertama di Roadblog101.

Dari sinilah slogan we, the commoners, have stories to tell bermula. Setelah mengerjakan semuanya sendiri di bulan pertama, saya lantas berpikir bahwa mungkin saya harus mencoba cara the Beatles dimana setiap orang memainkan perannya. Ya, saya juga menerima masukan bahwa sebaiknya saya lebih fokus pada satu hal, namun saya rasa tidak seharusnya saya membatasi kreativitas yang ada. Inilah sebabnya kenapa Roadblog101 ditulis oleh berbagai orang tentang berbagai hal, mulai dari liburan, makanan, musik, hobi, misteri sampai pada tentang kehidupan itu sendiri. 

Alvin adalah penulis yang pertama bergabung dan setelah itu istri saya, Nuryani, juga ikut serta. Setelah itu datanglah Brick, Eveleen, Parno, Budiman, Steva dan Hendra. Nama-nama tersebut adalah mereka yang sudah mendapatkan predikat Roadblogger, sesuatu yang saya anugerahkan bagi mereka yang sudah menulis lebih dari satu karya, haha. Berbicara tentang topik ini, tentu saja ada yang hanya menulis satu karya sampai sejauh ini, misalnya Endrico, James dan Henky. 

Roadblog101 sendiri sudah tumbuh dan berkembang di usianya yang hampir menjelang dua tahun ini. Teman saya Eday berbaik hati untuk meluangkan waktunya dan menciptakan logo Roadblog101. Selain memiliki nama situs roadblog101.com, sekarang Roadblog101 juga bisa ditemukan di Facebook, Twitter, Instagram and Pinterest (saya juga mencoba tumblr, tapi tidak berhasil), jadi ikutilah salah satu media di atas sehingga anda selalu mendapatkan info terbaru. Oh ya, perlu saya beritahukan juga bahwa terkadang beberapa foto hanya beredar secara eksklusif di akun Instagram, haha.

Selanjutnya mari kita bicarakan bagian yang menyenangkan dari menjadi seorang Roadblogger. Inti dari menulis adalah mengekspresikan diri dengan jujur. Saya menyukai kebebasan ini dan blog adalah media yang cocok untuk saya, sebab saya bisa menuangkan pikiran secara ringkas dan berpindah ke topik lainnya setelah selesai. Pada saat yang sama, seperti halnya saya belajar dari sesama penulis dan sumber bacaan lainnya, saya juga berharap bahwa tulisan saya bermanfaat bagi pembaca.

Negara-negara pembaca Roadblog101 yang berada dalam 10 peringkat teratas sejauh ini.

Ketika saya mengatakan pembaca, maksud saya adalah seluruh dunia. Ya, karena keberadaannya di internet, Roadblog101 dibaca orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Yang termasuk tiga besar biasanya adalah Singapura, Indonesia dan Amerika Serikat, namun adalah kalanya negara lain menduduki posisi puncak juga. Australia menjadi nomor satu ketika Kathryn Bonella membagikan tulisan saya tentang bukunya. Filipina pun berbondong-bondong membaca tatkala Filipino Fiesta, sebuah restoran di Singapura, membagikan artikel yang berjudul sama. Kejutan menyenangkan lainnya, saya perhatikan bahwa tulisan satu-satunya dari Henky adalah artikel Roadblog101 yang paling sering disimpan oleh para pengguna Pinterest (saya rasa artikel yang sama juga menarik perhatian para pembaca dari Peru yang sering muncul belakangan ini). Keadilan Bagi Keluarga dari Alvin juga paling sering dicari lewat Google dan saat ini berada di posisi ketiga artikel yang paling sering dibaca (artikelnya bersaing ketat dengan artikel tentang Limin, sedangkan yang berada di peringkat pertama adalah artikel bertajuk Dari Ahok). Kemudian ada lagi para pembaca dari negara-negara yang tidak berbahasa Inggris, misalnya Perancis dan Ukraina. Saya terkadang merasa bingung dengan hal ini, namun saya dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah setia bersama Roadblog101 selama satu setengah tahun terakhir ini.

Roadblog101 adalah sebuah petualangan yang luar biasa, namun kita masih jauh dari selesai. Masih banyak yang akan kita tulis. Anda bahkan bisa turut bergabung bila anda berminat. Dan saya akan kembali lagi untuk menulis tentang perjalanan kita, mungkin di artikel yang nantinya diberi judul Roadblog303 atau Roadblog404, haha.

No comments:

Post a Comment