Total Pageviews

Translate

Sunday, August 11, 2024

My Favorite Hard Rock Moments

This story was originated from a photo of my Hard Rock t-shirts taken by my wife. Only God knows why she suddenly took the picture, but it was so amusing that I could never really forget about the image of the t-shirts lined up nicely on our bed. I somehow remembered it vividly, as if I had just seen the photo a few months ago, so imagine my surprise when I discovered that it was dated November 2022. 

Packing for the next trip!

Looking back, there was a good reason for all this, I suppose. The t-shirts were mementos of the places I had been. Oh yes, those with names, they were from the cities in Asia and Europe I visited before. Then of course there were the Hard Rock moments that happened when I wore certain t-shirts. As said in a blog post called the Details, I had peculiar ways of remembering things and the t-shirts were like memory markers. Good or bad, they were memorable stories. 

The divine intervention!

And it all started with the one I bought in Paris. The purchase was almost an afterthought. My wife and I had just returned to the city after our day trip to Versailles and I suddenly decided to grab me a Hard Rock Cafe t-shirt. It'd been with me for eight years now. It was also the one I wore when we visited the Shwedagon Pagoda in Yangon, but my favourite moment had to be one when I played my part in the divine intervention. Now that's one Hard Rock moment to remember!

In Madura, 2019.

There were a lot of t-shirts came into my possession since then, but at one glance, only some retained memories. The next one was from Fukuoka. My wife and I had just arrived in the city and the Cafe was just next to the station, so we bought one before heading to Tenjin area. It'll always remind me of my one and only visit to Madura with my friend Jimmy. It was surreal to be there, like having a lifelong question answered by just being there!

Relaxing in Vaduz, Liechtenstein.

In 2019, a year after Fukuoka, I was with my friend/colleague Keenan in Kuala Lumpur for Palm Oil Conference. The night after the conference, I crossed the street and got me the KL t-shirt. Many years later, it'd serve as a reminder of the time I visited Vaduz. My daughter snapped the picture of my wife and I sitting on a bench right before we departed Liechtenstein. 

In Isetwald with Yani. 

Some best Hard Rock moments were with my wife, all right. Another one I'd remember was the peaceful moment in Iseltwald. My wife and I were standing not very far from the spot made famous by Crash Landing on You. I wore the t-shirt I bought together with Surianto the night we landed in Manila. To me, it really captured the essence of Switzerland: serene and beautiful. There was a certain calmness that you just wouldn't find elsewhere. 

When we were in Intramuros, Manila.

Talk about Manila, I'd always remember the green t-shirt of St. Patrick's Day. It stood out on the picture thanks to its bright color, haha. And it was a good time to remember, because how often a bunch of high school friends from Pontianak had a chance to explore the Philippines together? Once in a lifetime, perhaps. Manila was never a tourist destination to begin with! 

A day on a wheelchair.

Then of course we can't talk about the Manila trip without mentioning Japan. No, I won't bore you with our story in Japan, but I'd like to talk about the t-shirt I bought from Ueno. This was the one destined to be remembered as the time I screwed up the end-to-end walk in Singapore. I twisted my ankle and ended up on a wheelchair, but it was brilliant how we salvaged the good start with friendship and togetherness. 

24 hours in Jakarta. 

There are more, for sure. Like the time I crossed to JB on foot and made my way to Puteri Harbour. The t-shirt was worn the time I spent 24 hours with friends before heading to Bandung. The same t-shirt also reminded me of the time I met an acquaintance in Lyon. I could also talk about the WWF t-shirt that is now associated the drinking tradition as well as the time when my worlds collided

In Leshan, China.

Yes, I could go on and talk about them, but perhaps we saved the stories for some other time. For now, it was a relief to finally get the idea materialized after having it lodged in my brain since November 2022, haha. More importantly, it once again proves the point that in life, only memories remain after all is said and done. In this context, I'm just glad that they are the definitive Hard Rock moments!

The inspiration.



Momen Hard Rock Favorit

Cerita ini terinspirasi oleh koleksi kaos Hard Rock saya yang difoto oleh istri. Entah kenapa dia tiba-tiba memotret, tapi hasil karyanya terasa menggelitik. Saya tidak pernah lupa dengan kaos-kaos yang berderet rapi di atas kasur, seakan-akan saya baru melihat fotonya beberapa waktu lalu. Jadi anda bisa bayangkan betapa kagetnya saya bahwa foto itu ternyata diambil bulan November 2022. 

Kemas-kemas untuk liburan berikutnya!

Bila saya lihat kembali, ada alasan kuat kenapa foto itu terasa begitu berkesan. Bagaimana pun semua kaos ini merupakan kenangan dari tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Ya, nama-nama di kaos yang ada itu berasal dari kota-kota yang saya kunjungi di Asia dan Eropa. Dan tentu saja ada pula momen Hard Rock yang terjadi di saat saya mengenakan kaos-kaos tertentu. Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya di artikel berjudul the Details, saya mempunyai cara unik dalam mengingat sesuatu dan kaos Hard Rock ini bagaikan catatan tersendiri. Baik atau buruk, semuanya adalah cerita yang tidak terlupakan. 

Rencana ilahi.

Semua ini bermula dari kaos pertama yang saya beli di Paris. Semuanya terjadi secara spontan. Saat itu saya dan istri baru kembali ke Paris setelah bepergian ke Versailles di luar kota, lalu saya terpikir untuk membeli kaos Hard Rock sebagai oleh-oleh. Delapan tahun kemudian, kaos ini telah sering saya pakai untuk bertualang. Saya mengenakan kaos ini saat mengunjungi Pagoda Shwedagon di Yangon, tapi momen favorit saya adalah ketika kita turut serta mewujudkan rencana ilahi. Ini adalah satu momen yang luar biasa! 

Di Madura, 2019.

Semenjak itu koleksi kaos saya terus bertambah, tapi secara sekilas, tidak semuanya memiliki kenangan yang mendalam. Kaos berikutnya berasal dari Fukuoka. Kala itu saya dan istri baru saja tiba dari Nagasaki dan Hard Rock Cafe kebetulan berada di samping Stasiun Hakata, jadi kita singgah dan beli sebelum lanjut ke kawasan Tenjin. Kini, setiap kali saya melihat kaos ini, saya jadi teringat dengan sekali-sekalinya saya ke Madura bersama teman saya Jimmy. Ini adalah sebuah pengalaman yang menggugah. Sebuah pertanyaan hidup terjawab semata-mata karena saya berada di sana! 

Bersantai sejenak di Vaduz, Liechtenstein.

Di tahun 2019, setahun setelah kunjungan ke Fukuoka, saya dan teman/kolega saya Keenan berada di Kuala Lumpur untuk menghadiri Konferensi Minyak Kelapa Sawit. Di malam setelah konferensi usai, saya menyeberang jalan dan membeli kaos KL. Bertahun-tahun kemudian, kaos itu kebetulan saya pakai sewaktu berada di Vaduz. Putri saya menjepret foto saya dan istri yang sedang duduk di bangku beberapa saat sebelum kita beranjak meninggalkan Liechtenstein. 

Di Isetwald bersama Yani. 

Ya, ada istri di samping saya dalam beberapa momen Hard Rock terbaik. Satu lagi yang saya ingat betul adalah persinggahan kita di Iseltwald. Istri dan saya berdiri tidak jauh dari lokasi yang terkenal karena muncul dalam drama Korea Crash Landing on You. Di hari itu saya memakai kaos yang saya beli bersama Surianto di malam kita mendarat di Manila. Bagi saya, foto tersebut mengabadikan suasana tenang dan indahnya Swiss. Ada nuansa damai yang tidak pernah saya temukan di tempat lain.

Mengunjungi Intramuros di Manila.

Berbicara tentang Manila, saya selalu teringat dengan kaos hijau Hari St. Patrick. Kaos ini menonjol saat difoto karena warnanya yang terang menyala, haha. Dan momen tersebut juga berkesan, sebab seberapa sering sekumpulan teman SMA dari Pontianak menjelajahi Filipina bersama-sama? Mungkin hanya sekali dalam seumur hidup, terlebih lagi karena Manila bukanlah destinasi turis! 

Suatu ketika di kursi roda.

Dan tentu saja kita tidak bisa berbicara tentang Manila tanpa menyebut tentang Jepang. Tidak, saya tidak akan berbicara panjang-lebar tentang liburan ke Jepang, namun saya ingin membahas tentang kaos yang saya beli di Ueno. Kaos ini akan senantiasa dikenang sebagai kaos yang saya pakai saat saya menggagalkan rencana jalan kaki dari ujung ke ujung di Singapura. Saya jatuh terkilir dan berakhir di kursi roda, tapi di hari itu pula saya berkesempatan melihat persahabatan dan kebersamaan dari sudut pandang yang berbeda. 

24 jam di Jakarta. 

Masih ada banyak kisah lainnya lagi. Sebagai contoh, saat saya berjalan kaki menyeberang ke JB dan lanjut ke Puteri Harbour. Kaos tersebut lantas saya pakai saat menghabiskan 24 jam bersama teman-teman di Jakarta. Kaos yang sama pun saya pakai saat bertemu dengan kenalan lama di Lyon. Saya juga bisa bercerita tentang kaos WWF yang kini saya asosiasikan dengan tradisi minum bersama Eday serta  saat berkesan di Leshan

Di Leshan, Cina.

Ya, saya masih memiliki banyak cerita, namun mungkin kita simpan untuk lain waktu. Yang jelas saya kini merasa lega karena telah menulis tentang ide yang mengganjal di benak saya sejak November 2022, haha. Lebih penting lagi, melalui proses bercerita ini, sekali lagi saya diingatkan bahwa setelah semua usai diucapkan dan dikerjakan, yang tersisa hanyalah kenangan. Dalam konteks ini, saya senang bahwa semua ini adalah momen Hard Rock yang terbaik dalam hidup saya. 

Sebuah inspirasi.

No comments:

Post a Comment