About a decade ago, I wrote a series called friendship in our thirties. Apart from the friendship itself, it also covered topics such as traveling, money, relationship and marriage. When I reached the big 40, I knew the series needed to be updated. Now that I'll be in my mid 40s soon, I think it's time. I'll start with the opinions I had this far.
Prior to entering the decade of my 40s, I imagined that, as we aged, it'd be more physically challenging. Now that I went through it, the first half had been all right. I could say it remained the same as the previous decade, except for the fact that I sprained my leg and suffered from malpractice, haha. But it got better real quick thanks to my friend Alvin. There was one health scare as well, but it turned out to be fine and most importantly, it got me thinking.
Mentally, however, I always have this feeling that I have started pulling back the net from the sea. The analogy goes like this: when I was younger and just starting out, I casted the net as far as possible. Now that I'm in my 40s, there's this lingering feeling that I'm already half way there or may be more, so I start doing stocktaking and count my blessings.
Despite how it sounds, trust me that it actually ain't that gloomy. I am still cheerful and doing my best, but I simply realize that I'm also older and all the more I want to enjoy my life. The best part is, I'm not alone. At some point in my life, my friends and I somehow decided that we started having enough time for old friends again and, voila! We are lucky to have that for the past 10 years! The cushion provided by the friendship keeps me sane!
Then of course there's traveling, something that I'm passionate about since my first trip to Thailand in 2007. It had been great so far. Yes, I fulfilled my earlier dreams in my 30s, but after that, I came up with new ones, too. I made the Japan and China trip and many more happened. But one thing is always burning bright consistently: the urge to travel together to see the world, creating memories we'll cherish and talk about.
As for money, looking back at what I wrote, I could sense the naivety. It was my first taste of friends borrowing money. It was shocking at that time, that even friends who did so well at school could also end up doing this. But it didn't bother me anymore. My friend Muliady The posted a good stuff about making money on his Instagram recently, but I can only tell you this much: it's good to have enough. But what is enough? My definition is: when the basic stuff is taken care of. Anything else, well, life is what happens to you while you are busy making other plans.
As for those who are in a relationship, I don't think my opinion matters anymore. You do you and, to quote my friend Jimmy, as long as you are happy, I'm happy. Family, on the other hand, is something that I happen to know. I can't say that I'm a brilliant husband or father, but I guess I'm pretty good in juggling those roles. And after all is said and done, I'd like to think that I had been a decent friend... And a decent host. And a decent chronicler. And a decent impresario.
So to summarize, our 40s, it has been a good run, if not better. Let's do this for few more years and see what 50s will bring...
PS: Back to the juggling thing, my daughter Linda told me that she had a happy childhood, so I probably did it quite right for the past 12 years. As for my wife, from the the day she offered me the last piece of her 29th birthday cake till now, 20 years had passed since then. We had our disagreements, but I also believe that we had done it pretty well.
![]() |
Friendship in our forties: family and friends. |
Persahabatan Di Usia 40an
Kira-kira 10 tahun silam, saya menulis seri yang bertajuk Persahabatan di Usia 30an. Selain tentang persahabatan itu sendiri, saya juga mengupas topik jalan-jalan, uang, hubungan dan kehidupan pernikahan. Ketika saya mencapai usia 40, saya tahu bahwa tulisan ini perlu diperbaharui. Sekarang, di usia menjelang 45, saya rasa sudah waktunya. Saya akan mulai dulu dengan opini pribadi saya.
Sebelum memasuki dekade usia 40an, saya membayangkan bahwa seiring dengan bertambahnya umur, secara fisik kita akan melemah. Namun setengah dekade pertama ini masih baik-baik saja. Boleh dikatakan masih sama dengan dekade sebelumnya. Yang berbeda cuma kaki saya yang terkilir dan kian parah setelah dipijat dengan sembrono oleh teman-teman. Untunglah Alvin datang dan menyembuhkan, haha. Selain itu, ada pula indikasi mencurigakan pada hasil check up saya. Pada akhirnya tidak bermasalah, tapi semua itu membuat saya berpikir.
Secara mental, saya cenderung merasa bahwa di usia sekarang ini, saya mulai menarik kembali jala yang saya tebarkan ke laut. Analoginya seperti ini: di masa muda, ketika saya mulai terjun ke dunia kerja, saya menebarkan jala sejauh mungkin. Sekarang, setelah merasa bahwa saya sudah setengah jalan atau lebih, saya mulai meninjau kembali apa yang telah saya kerjakan dan bersyukur atas berkat yang sudah saya terima.
Meski terdengar suram, percayalah bahwa semuanya baik-baik saja. Saya masih ceria seperti biasa dan berupaya sebaik mungkin, tapi saya juga menyadari bahwa usia sudah bertambah dan semakin saya ingin menikmati hasil jerih-payah saya. Dan syukurlah saya tidak sendiri. Bertahun-tahun silam, banyak di antara kita yang memutuskan bahwa kita mulai memiliki cukup waktu untuk teman lama dan kini, tanpa terasa bahwa kita sudah berkumpul dan bersama mengarungi kehidupan dalam 10 tahun terakhir ini! Persahabatan yang ada memberikan saya kekuatan untuk melewati berbagai hal.
Kemudian ada pula liburan, sesuatu yang membuat saya bersemangat semenjak liburan pertama saya ke Thailand di tahun 2007. Sejauh ini semuanya fantastis. Ya, saya menggapai beberapa impian masa muda di umur 30an, tapi saya juga bermimpi dan mewujudkan yang baru pula, misalnya liburan ke Jepang, ke Cina dan masih banyak lagi. Namun satu hal senantiasa konsisten: keinginan untuk bersama-sama melihat dunia, menciptakan kenangan yang akan kita ingat dan bicarakan selalu.
Akan halnya tentang uang, ada kesan naif saat saya membaca kembali apa yang saya tulis. Itu adalah pertama kalinya saya melihat teman meminjam uang. Kaget rasanya menyaksikan bahwa yang cerdas di sekolah pun bisa terpuruk dan butuh uang. Tapi kini semua ini tak lagi membuat saya tercengang. Teman saya Muliady The sempat mengunggah pendapat menarik di akun Instagramnya, namun saya bisa katakan satu hal: alangkah baiknya kalau punya uang yang mencukupi. Tapi apa definisi cukup? Bagi saya, cukup itu adalah tatkala semua hal mendasar sudah terpenuhi. Lebih dari itu, hmm, hidup adalah apa yang terjadi pada anda ketika anda sibuk berencana.
Bicara tentang hubungan, saya rasa pendapat saya tidak penting. Lakukan apa yang anda mau dan, mengutip teman saya Jimmy, bila anda senang, saya pun turut senang. Namun kalau bicara keluarga, sedikit banyak saya tahu. Mungkin saya bukan suami atau ayah paling mantap, tapi saya rasa saya cukup handal dalam memainkan semua peran ini. Sesibuk-sibuknya saya dengan keluarga, rasanya saya masih merupakan teman yang lumayan. Dan juga tuan rumah yang lumayan. Dan juga pencatat dan penggagas yang lumayan pula.
Jadi bila disimpulkan, usia 40an ini masih boleh tahan atau bahkan lebih baik. Mari pertahankan beberapa tahun lagi dan kita lihat bersama, seperti apa umur 50an nanti...
PS: kembali ke perihal memainkan semua peran, putri saya Linda berkata bahwa masa kecilnya bahagia, jadi sepertinya saya cukup becus selama 12 tahun terakhir. Mengenai istri saya, dari sejak dia dengan tulus memberikan potongan kue terakhir di ulang tahunnya yang ke-29 hingga hari ini, 20 tahun sudah berlalu. Ada kalanya kita cekcok, tapi saya percaya kita bisa bersama sampai sejauh ini karena ada sesuatu yang istimewa di antara kita berdua.